INTERAKSI
MANUSIA DENGAN ALAM
Lingkungan dari alam (natural
environment) adalah lingkungan yang terbentuk secara alamiah tanpa campur
tangan manusia. Lingkungan pada alam mencakup semua benda hidup dan tak hidup
yang terjadi secara alamiah di bumi. Lingkungan dari alam berbeda dengan
lingkungan buatan yang terdiri atas area dan komponen alam yang telah
dipengaruhi manusia. Lingkungan di alam dapat berbentuk sungai, danau, laut,
gunung, rawa, hutan dan lain-lain.
Lingkungan alam terdiri atas
komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang ada di
lingkungan yang bukan makhluk hidup. Sebaliknya Lingkungan biotik adalah segala
benda hidup yang ada di lingkungan. Contoh lingkungan abiotik adalah batuan,
tanah, air,
udara, suhu, hujan, dan energi matahari, sedangkan contoh lingkungan biotik
adalah berbagai jenis tumbuhan dan hewan.
Dalam lingkungan alam terjadi
interaksi antara lingkungan abiotik dengan lingkungan biotik atau sebaliknya.
Bahkan, antar komponen lingkungan biotik di alam dan antar komponen lingkungan
abiotik di alam juga terjadi saling keterkaitan. Contoh interaksi antara
komponen abiotik dengan biotik adalah tanah, suhu dan curah hujan yang
memengaruhi jenis tanaman yang tumbuh pada suatu daerah.
Suhu yang tinggi dan curah hujan
yang besar serta tanah yang subur memungkinkan tumbuhnya beragam tumbuhan
tropis. Tanaman tropis tidak dapat tumbuh dengan baik di daerah gurun yang
kering dan suhu yang tinggi atau di daerah lintang sedang dengan empat musim.
Lingkungan biotik juga dapat
memengaruhi lingkungan abiotik. Contohnya daerah yang banyak tumbuhannya akan
membuat suhu udara menjadi lebih sejuk. Bandingkanlah jika kamu berada di
daerah yang sudah padat penduduknya dan banyak kendaraan yang lewat, suhu
udaranya akan lebih tinggi dari yang seharusnya. Daerah yang masih banyak
tumbuhannya juga dapat menyimpan air tanah lebih banyak karena tanah di
bawahnya dapat menyerap air lebih banyak.
Antara
komponen abiotik dengan komponen abiotik lainnya juga dapat terjadi saling
pengaruh. Contohnya, curah hujan yang besar dapat menimbulkan pengikisan
terhadap tanah yang juga lebih besar. Suhu yang tinggi dapat menimbulkan
penguapan yang tinggi pula.
Saling pengaruh juga terjadi antara
komponen biotik dengan komponen biotik lainnya. Contohnya adalah beragamnya
jenis tumbuhan atau flora
di suatu wiayah juga diikuti oleh beragamnya jenis hewan atau fauna
yang hidup di wilayah tersebut. Karena itu, di daerah hutan hujan tropis seperti
Indonesia selain sangat beragam jenis floranya juga beragam jenis faunanya.
Sejak
keberadaannya, manusia melakukan interaksi dengan lingkungan alamnya. Pada
awalnya mereka memanfaatkan apa adanya sumber daya yang tersedia di alam tanpa
melakukan upaya untuk mengubah alam. Kemudian, manusia berupaya bercocok tanam
dengan cara berladang. Pada periode berikutnya, mereka bercocok tanam dan
menetap sampai kemudian mengembangkan permukiman dan perkotaan serta berbagai
jenis industri.
Pada
awalnya manusia memanfaatkan alam hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya (makan dan minum serta pakaian). Namun, saat ini manusia mengolah
sumber daya yang ada di alam untuk beragam kebutuhan atau sekedar memenuhi gaya
hidupnya.
Manusia mengubah alam tidak hanya
sebagai sumber pangan, tetapi juga pakaian yang beragam bentuknya, rumah mewah,
kendaraan dan lain-lain. Jumlah manusia juga terus meningkat dengan cepat,
sehingga jumlah kebutuhannya juga terus meningkat.
Akibatnya, sebagian lingkungan di alam telah mengalami
kerusakan seperti pencemaran air dan udara. Pada masa awal keberadaan manusia, mereka
cenderung selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan alamnya. Sebagai contoh,
manusia yang hidup di hutan pedalaman akan berupaya tinggal di dekat sumber makanan
berada karena belum berpikir membudidayakannya. Pada masa sekarang manusia
cenderung melakukan upaya mengambil sumber daya alam dengan menggunakan bantuan
teknologi.
Namun demikian, pada hal tertentu sampai saat ini manusia
juga beradaptasi dengan alam, misalnya manusia menyesuaikan waktu tanam dengan
musim penghujan, waktu untuk berlayar menyesuaikan dengan keadaan cuaca,
menghindari tinggal di daerah rawan bencana alam, dan lain-lain.
Ilmu
pengetahuan dan teknologi telah membuat manusia lebih dominan dalam
interaksinya dengan alam. Manusia mampu membuka lahan pertanian dan perkebunan
yang sangat luas. Gergaji mesin mampu memotong pohon besar dalam waktu singkat,
traktor mampu mengolah lahan dengan cepat, sehingga lahan pertanian dan
hasilnya bertambah dengan cepat pula.
Manusia
juga mampu membangun bendungan untuk mengairi lahan pertanian yang tadinya
kekurangan air. Manusia juga tidak perlu harus tinggal dekat sumber pangan
karena ada sarana dan prasarana transporasi yang mampu mengangkut bahan makanan
dalam jarak yang sangat jauh. Bahkan, manusia berupaya memodifikasi cuaca
dengan mengembangkan teknologi hujan buatan.
Namun demikian, sampai saat ini manusia
belum mampu memperkirakan kapan gempa bumi yang termasuk dalam fenomena alam ini akan terjadi, jam berapa gunung akan
meletus, dan seterusnya. Manusia juga tidak mampu menghentikan fenomena alam
gelombang tsunami, menghentikan banjir dan lain-lain. Dalam hal ini manusia
cenderung berupaya menyesuaikan diri dengan alam. Sebagai contoh, penduduk yang
tinggal di daerah gempa mengembangkan teknologi rumah atau bangunan yang tahan
gempa.
0 comments: