KEGIATAN BELAJAR 3
Teori Kognitif
Keterangan :
untuk download filenya anda bisa download di bawah ini :
DOWNLOAD
---------------------------------------------------------------------
Menurut Piaget
(Hergenhahn, 1992), berpikir sebagai prasyarat berbahasa, terus berkembang
sebagai hasil dari pengelaman dan penelaran. Perkembangan bahasa bersifat
progresif dan terjadi pada setiap tahap perkembangan. Perkembangan anak secara
umum dan perkembangan bahasa awal anak berkaitan erat dengan berbagai kegiatan
anak, objek, dan kejadian yang mereka alami dengan menyentuh, mendengar, melihat,
merasa, dan membau.
Vyqotsky (1986) mengemukakan bahwa
pengembangan kognitif dan bahasa anak berkaitan erat dengan kebudayaan dan
masyarakat tempat anak dibesarkan. Vygotsky menggunakan istilah zona
perkembangan proximal (ZPD) untuk tugas tugas sulit untuk dihapami sendiri oleh
anak, namun dengan bimbingan orang
dewasa, anak akan memeliki keterampilan untuk mengerjakan tugas tugas tersebut.
Menuryt Vygotsky, SPD memiliki dua batas, yaitu batas yang lebih rendah dan
batas yang lebih tinggi. Batas yang lebih rendah merupakan tingkat masalah yang
dapat dipecahkan anak dengan menggunakan keterampilan sendiri tanpa bantuan
dari orang lain. Batas yang lebih tinggi merupakan tingkat tanggung jawab
ekstra yang dapat diterima anak dengan bantuan orang dewasa.
Vygotsky memiliki pandangan yang
berbeda dengan Piaget dalam beberapa hal. Vygotsky menyetakan bahwa bentuk
bahasa pada dasarnya bersifat social, sedangkan Piaget memiliki kecenderungan
pendapat bahwa perkembangan bahasa pada anak bersifat egosentris dan nonsosial.
Para ahli kognitif meyakini adanya
peran hubungan antara anak orang dewasa, dan lingkungan sosialnya dengan
perkembangan bahasa anak. Teori kognitif memandang bahwa perkembangan aspek
bahasa tidak terlepas dari konteks
social perkembangan kognitif anak. Perkembangan kognitif berhubungan erat
dengan perkembangan bahasa karena awal perkembangan bahasa berada pada stadium
sensori motoric, yaitu ketika anak berusia sekitar 18 bulan. Pada tahap ini,
anak sudah memiliki pemahaman terhadap obyek obyek tertentu. Walaupun anak
belum memiliki kemampuan untuk berbicara ia sudah dapat memanipulasio obyek –
obyek tersebut.
Anak mengomunikasikan kebutuhan,
pikiran, dan prasaannya melalui bahasa dengan kata – kata yang bermakna unik.
Kemampuan anak memehami bahasa sebagian besar terbatas pada pendangannya
sendiri. Dengan kata lain, anak memiliki keterbatasan dalam memahami bahasa
dari sudut pandang orang lain. Meningkatnya perkembangan bahasa anak terjadi
sebagai hasil perkembangan fungsi simbolis. Perkembangan symbol bahasa pada
anak sangat berpengaruh terhadap kemampuan anak untuk belajar memahami bahasa
dari pendangan orang lain dan meningkatkan kemampuannya untuk memecahkan
persoalan.
0 comments: