Pergaulan Bebas
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Yth Bapak/Ibu Guru
Dan teman-teman yang saya banggakan
Pertama-tama
mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat serta karunianya sehingga dapat mempertemukan kita dikesempatan kali
dengan sehat wal afiat. Dan tak lupa juga kita curahkan shalawat serta salam
kepada Nabi Muhammad SAW.
Hadirin yang berbahagia.
Pada kesempatan kali ini, saya akan
menyampaikan beberapa hal mengenai pergaulan bebas di kalangan remaja.
Berbicara
tentang remaja, remaja adalah masa peralihan manusia dari masa anak-anak
menuju dewasa. Pada masa ini pula sering terjadi ketidakstabilan emosi yang
tidak sehat. Emosi yang tidak terkendali ini pula mampu membuat mereka
berkeinginan untuk mencoba sesuatu meskipun hal tersebut tidak sepantasnya
untuk dilakukan. Mereka tidak lagi memperedulikan batasan yang sudah ditetapkan
oleh agama, lingkungan sosial maupun hukum yang berlaku.
Pada
dasarnya kita adalah mahluk sosial, dimana kita kita juga perlu berinteraksi
dan bergaul. Namun, pergaulan saat ini cenderung menuju pada pergaulan bebas,
dimana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Karena
itu, pergaulan bebas cenderung mengarah pada hal-hal yang negative, seperti
seks bebas, pemaiakan,mabuk-mabukan, tawuran serta penggunaan obat-obatan
terlarang. Lemahnya iman dan kurangnya ilmu agama yang ditanamkan secara kuat
bagi remaja juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergaulan bebas.
Sesungguhnya Islam telah mengatur etika pergaulan bagi remaja. Perilaku
tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh
karena itu, sudah seharusnya para remaja memperhatikan dan melaksanakan
etika-etika pergaulan dalam pandangan Islam untuk mencegah terjadinya sesuatu
yang dilarang Allah SWT.
Allah memerintahkan untuk menahan pandangan
karena memandang kepada orang yang diharamkan termasuk bagian dari zina,
sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Setiap anak Adam pasti mendapat bagian dari zina yang tidak
terelakkan, kedua mata berzina dan zinanya adalah memandang, kedua telinga
berzina dan zinanya adalah mendengar, lisan berzina dan zinanya adalah
berbicara, tangan berzina dan zinanya adalah memegang, kaki berzina dan zinanya
adalah berjalan dan hati yang menarik dan berangan-angan lalu kemaluan
membenarkan atau mendustakan itu.” (Muttafaqun ‘alaih dan lafazh hadits
dari riwayat Muslim).
Oleh
karena itu, sebagai orang yang beragama kita harus menjauhkan segala sesuatu
yang dapat menjerumuskan kita dengan membatasi pergaulan kita. Bagaimana
semestinya kita dalam bergaul. Bagaimana etika pergaulan yang harus selalu kita
jaga. Pergaulan harus dapat kita batasi guna selalu dpaat membedakan mana yang
diluar batas dan mana yang masih terlihat pantas. Jangan membiarkan diri kita
larut dalam buaian kenakalan. Jangan menjadikan diri kita pasrah akan perilaku
yang menyimpang. Mari terus membuka mata hati kita bahwa tidak semua dari apa
yang kita lihat pantas untuk kita sentuh.
Mari
kita melakukan instropeksi diri, sudahkah kita menjadi remaja yang baik?
Sudahkan kita bergaul dengan tata cara serta etika yang baik? Sudahkah kita
menjadi remaja sesuai dengan harapan orangtua? Maka dari itu mari senantiasa
kita memberikan prioritas terhadap cara bergaul yang baik.
Demikian
yang dapat saya sampaikan. Semoga sedikit kata yang dapat saya sampaikan pada
kesempatan hari ini mampu memberikan manfaat bagi kita semua.
wasalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
0 comments: