Welcome Guys

Pages

Send Quick Massage

Name

Email *

Message *

Friday, December 29, 2017

MAKALAH RESIKO PEMAJANAN FORMALDEHID SEBAGAI BAHAN PENGAWET TEKSTIL

by endar  |  at  December 29, 2017

MAKALAH  RESIKO PEMAJANAN FORMALDEHID SEBAGAI  BAHAN PENGAWET TEKSTIL
======================================================================
Judul : Makalah Resiko Pemajanan Formaledehid Sebagai Bahan Pengawet Tekstil  Jangan lupa anda juga bisa download Makalah ETIKA PROFESI GURU PAUD di SINI

BAB I
PENDAHULUAN1


1.1.  Latar Belakang
Istilah hazard atau potensi bahaya menunjukan adanya sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan cedera atau penyakit, kerusakan atau kerugian yang dapat dialami oleh pekerja atau instansi. Ada berbagai macam jenis potensi bahaya salah satunya yaitu potensi bahaya kimia.
Bahan kimia yang ada disekitar pekerja pada dasarnya merupakan sebuah potensi bahaya. Bahan-bahan tersebut mempunyai resiko untuk mengganggu kesehatan pekerja. Banyak penyakit salah satunya keracunan dan kanker yang sering terjadi akibat paparan zat kimia yang berlebihan pada pekerja.Dikarenakan seorang pekerja tidak akan lepas dari potensi bahaya dalam aktivitas kerjanya. Oleh karena itulah manajemen pengendalian kecelakaan kerja perlu dilakukan semaksimal mungkin untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman sehingga pekerja dapat bekerja dengan keadaan sejahtera baik fisik maupun psikisnya.
Ketika terjadi sebuah kasus kecelakaan kerja pada pekerja diperlukan analisis yang mendetail tentang apa, siapa dan bagaimana kasus tersebut dapat terjadi. Menganilisis sumber potensi bahaya yang menyebabkan kecelakaan kerja dari kasus tersebut dapat menjadi cerminan baik buruknya penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada perusahaan. Tidak hanya perusahaan yang besar namun perusahaan kecil seperti home industri juga perlu menerapkan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik untuk menjamin keselamatan pekerjanya.
Formaldehid (formalin) atau metanal merupakan senyawa organik dengan rumus kimia CH2O merupakan suatu senyawa kimia golongan aldehid sederhana. Memiliki berat molekul sekitar 30 g/mol, berat jenis 1.05-1.12 g/ml dengan kelarutan dalam air 100 g/100 ml pada suhu 20ºC. Formaldehid adalah suatu bahan kimia yang memberikan manfaat baik terutama desinfektan dan biosida, namun  pada dosis yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) dapat menimbulkan efek toksik di dalam tubuh manusia.
Menurut Permenakertrans Nomor Per.13/MEN/X/2011 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja, Nilai Ambang Batas formaldehid di tempat kerja adalah 0,3 mg/m3.
Sifatnya cukup mudah larut dalam air. Formaldehid memiliki beberapa karkateristik salah satunya pada konsentrasi rendah, efeknya dapat dihambat oleh  protein. Formaldehida murni tidak tersedia di pasar karena cenderung mengalami  polimerisasi. Biasanya dilarutkan dalam air hingga berkadar 37-50% b/b dengan  penambahan metanol untuk mencegah polimerisasi. Sifatnya metanal dan dapat membunuh kuman (Rahardjo, 2009). Sifat fisik larutan formaldehida adalah merupakan cairan jernih, tidak berwarna atau hampir tidak berwarna, bau menusuk, uap merangsang selaput lendir hidung dan tenggorokan dan jika disimpan di tempat dingin dapat menjadi keruh. Biasanya disimpan dalam wadah tertutup, terlindung dari cahaya dengan suhu tempat penyimpanan di atas 20 drajat C (Tangdiongga dkk, 2015).

1.2.  Bahaya formalin bagi manusia
1.    Akut : efek pada kesehatan manusia langsung terlihat : sepert iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing
2.    Kronik : efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang : iritasi kemungkin parah, mata berair, gangguan pada pencernaan, hati, ginjal,  ender s, system saraf pusat, menstruasi dan pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker sedangkan pada manusia diduga bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin, efek sampingnya terlihat setelah jangka panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh.
3.    Apabila terhirup dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan sakit kepala, ganggua pernafasan, batuk-batuk, radang selaput  ender hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang. Gangguan head dan kemandulan pada perempuan Kanker pada hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak
4.    Apabila terkena mata dapat menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gatal-gatal, penglihatan kabur, dan mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan beronsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata
5.    Apabila tertelan maka mulut,tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah, dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi ( tekanan darah rendah ), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pancreas, system susunan saraf pusat dan ginjal.

1.3.  Rumusan Masalah
             1.      Bagaimana sifat formaldehid ?
             2.      Bagaimana bahaya formaldehid bagi manusia ?
             3.      Bagaimana dampak bagi kesehatan pekerja?

1.4.  Tujuan
             1.      .Mengetahui bagaimana sifat formaldehid.
             2.      .Mengetahui bagaimana bahaya formaldehid
             3.      Mengetahui dampak bagi kesehatan pekerja

 ===================================================================== 
BAB II
PEMBAHASAN KASUS

2.1.  Besaran kasus yang terjadi ( resiko pemajanan formaldehid sebagai bahan pengawet di lingkungan kerja )
Salah satu industry yang memanfaatkan bahan kimia untuk pengawetan produk adalah industry tekstil. Industry ini menggunakan formaldehid sebagai treating agent pada saat finishing agar tekstil yang digunakan lebih tahan lama. Bahan  ini memeng efektif sebagai pengawet, namun pemakaian yang tidak realistis merupakan hazard pada pekerja yang berinteraksi dengan produk.
Pajanan bahan kimia merupakan kejadian sehari-hari yang tidak dapat dihindarkan. Pekerja yang menangani tekstil, baik dibagian produksi, penyimpanan maupun pemasaran, selama 8 jan sehari, 40 jam seminggu, untuk berbulan-bulan bahkan bertahun-tahuns selama masa kerjanya mau tidak mau terpajan dengan bahan kimia formaldehid. Bahan kimia ini memiliki potensi merusak kesehatan, tergantung besarnya konsentrasi pajanan dan waktu.
Adanya konsentrasi formaldehid diatas nilai ambang batas yaitu >2 ppm (SE02/menaker/1978) dapat menimbulkan gangguan pada pekerja seperti iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan. Bau formaldehid yang spesifik sudah mulai tercium pada konsentrasi 0,5 ppm.
1.      Faktor resiko terhadap kesehatan pekerja
Pusat hiperkes dan keselamatan kerja telah mengadakan penelitian terhadap 33 toko tekstil pada 6 toko lokasi pasar di Jakarta, hasilnya sebagai berikut :
a.       Keluhan pedih di mata akibat formaldehid sebanyak 100 responden dengan kadar 1,50-1,75 ppm.
b.      >30 responden mengalami derajat iritasi 3-5 derajat agk pedih dimata, iritasi pada hidung dan kerongkongan, sedikit terasa tidak nyaman, dengan kadar 0,50-1,50 ppm.
c.       Sebanyak 94 responden bekerja selama 5 jam / hari merasakan efek rasa tidak nyaman dirungan, iritasi pada hidung dan kerongkongan terasa kering.
===========================================================


BAB III
PENUTUP

3.1.  KESIMPULAN
Formaldehida bisa dihasilkan dari membakar bahan yang mengandung karbon. Dikandung dalam asap dari kebakaran hutan, knalpot mobil, dan asap tembakau. Dalam atmosfer bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbonmetabolitorganisme, termasuk manusia. Lain dengan yang ada di atmosfer. Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga dihasilkan sebagai kebanyakan
Meskipun dalam udara bebas formaldehida berada dalam wujud gas, tapi bisa larut dalam air (biasanya dijual dalam kadar larutan 37% menggunakan merk dagang formalin atau formol). Dalam air, formaldehida mengalami polimerisasi, sedikit sekali yang ada dalam bentuk monomer H2CO. Umumnya, larutan ini mengandung beberapa persen metanol untuk membatasi polimerisasinya.
Formaldehida bisa membentuk trimer siklik, 1,3,5-trioksan atau polimer linier polioksimetilen. Formasi zat ini menjadikan tingkah laku gas formaldehida berbeda dari hukum gas ideal, terutama dalam tekanan tinggi atau udara dingin

3.2.  SARAN
Pertolongan pertama bila terjadi keracunan akut :
Pertolongan tergantung konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban.Sebelum ke rumah sakit : berikan arang aktif ( norit ) bila tersedia. Jangan melakukan rangsang muntah pada korban karena akan menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran cerna atas.Di rumah sakit : lakukan bilas lambung ( gastric lavage ), berikan arang aktif (walaupun pemberian arang aktif akan mengganggu penglihatan bila nantinya dilakukan tindakan endoskopi). Untuk mendiagnosis terjadinya trauma esofagus dan saluran cerna dapat dilakukan tindakan endoskopi. Untuk meningkatkan eliminasi formalin dari tubuh dapat dilakukan hemodyalisis (tindakan cuci darah), indikasi tindakan cuci darah ini bila terjadi keadaan asidosis metabolik berat pada korban
            Untuk mencegah agar tidak terhirup gunakan alat pelindung untuk pernafasan seperti masker, kain atau alat pelindung lainnya yang dapat mencegah kemungkinan masuknya formalin kedalam hidung atau mulut Lengkapi alat ventilasi dengan penghisap udara ( exhaust fan )yang tahan ledakan
           Gunakan pelindung mata / kaca mata,penahan yang tahan terhadap percikan Sediakan kran air untuk mencuci mata ditempat kerjayang berguna apabila terjadi keadaan darurat
           Gunakan pakaian pelindung bahan kimia yang cocok Gunakan sarung tangan yang tahan bahan kimia
           Hindari makan,minum dan merokok selama berkerja, cuci tangan sebelum makan
Pengendalian formaldehid pada lingkungan kerja adalah dengan cara mengurangi pemaparan. Cara yang dipilih adalah system ventilasi, dan terdapat 4 komponen besar, yaitu:
      1.      Power supply
      2.      System udara masuk
      3.      System udara keluar
      4.      enclusure
 ======================================================================
 Jangan lupa anda juga bisa download Makalah ETIKA PROFESI GURU PAUD di SINI

jika demo diatas bermanfaat untuk anda, Anda bisa download Filenya di SINI
 =========================================================





0 comments:

Proudly Powered by Blogger.