CBT, Pengembangan Teknologi
Pendidikan di Indonesia
Di masa kini, pendidikan sangatlah
penting dalam menjalani kehidupan. Tak dapat dipungkiri bahwa tanpa pendidikan
masyarakat Indonesia akan tertinggal jauh oleh negara lain. Oleh karena itu,
banyak sekali upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia tentang kemajuan
pendidikan. Salah satu contoh
pengupayaan nya adalah teknologi yang digunakan dalam suatu proses pendidikan,
karena teknologi merupakan salah satu faktor untuk berkembangnya suatu negara.
Baru-baru ini tidak jarang orang
yang membicarakan mengenai Ujian Nasional dengan berbasis computer. Itulah
salah satu upaya pengembangan teknologi di Indonesia.
Computer Based Test atau yang
sering disebut dengan istilah CBT ini memang sudah seharusnya diberlakukan pada
sistem UN di Indonesia. Pada dasarnya, sistem ini tidak hanya untuk
pengembangan teknologi saja, namun sistem ini juga lebih efisien dan lebih
hemat dibanding dengan Paper Based Test yang
harus mencetak soal ke dalam kertas. Padahal, peserta Ujian Nasional sangatlah
banyak, dapat mencapai jutaan peserta. Tidak hanya itu, biaya pengiriman naskah
soal pun tidak sedikit.
Pemanfaatan teknologi seperti itu sebenarnya sangatlah
meringankan. Manfaat yang diberikan nya pun tidaklah sedikit. Manfaat tersebut
tidak hanya didapat oleh pemerintahan saja. Untuk siswa, mereka akan lebih
terbantu, karena mereka sudah tidak focus menghitamkan jawaban. Selama ini,
factor menjawab pada kertas LJK sangatlah memengaruhi pada nilai mereka. Mereka
hanya tinggal mengeklik jawabannya. Jadi, waktu nya tidak terbuang sia-sia.
Kendala dari program tersebut adalah
beberapa masyarakat yang belum bisa menyetujui hal tersebut. Mereka menganggap
bahwa CBT tersebut akan membebankan siswa, terutama pada siswa yang belum
lancar dalam masalah teknologi. Padahal,dengan itu mereka akan termotivasi
untuk lebih bisa dalam teknologi seperti computer, karena pada dasarnya saat
ini banyak sekali test-test yang menggunakan sistem CBT. Mereka yang tidak
setuju, masih belum bisa untuk diajak berjalan menuju suatu perubahan yang
lebih baik. Kecenderungan seperti itu dapat memengaruhi daya pengembangan,
kreasi dan kreativitas. Padahal, untuk menjadi suatu negara yang maju, berubah
itu perlu, berubah untuk yang lebih baik.
Suatu negara memerlukan suatu
kondisi paling tidak sejajar dengan negara lain yang ada di dunia. Indonesia
merupakan negara berkembang dan Indonesia sendiri perlu suatu kemajuan.
B.
MENGANALISIS TEKS EDITORIAL/OPINI
1. Struktur teks
Struktur
teks
|
Kalimat
dalam teks
|
Pernyataan pendapat
|
1.
Di masa kini, pendidikan sangatlah penting dalam menjalani kehidupan. Tak
dapat dipungkiri bahwa tanpa pendidikan masyarakat Indonesia akan tertinggal
jauh oleh negara lain. Oleh karena itu, banyak sekali upaya yang dilakukan
oleh pemerintah Indonesia tentang kemajuan pendidikan. Salah satu contoh pengupayaan nya adalah
teknologi yang digunakan dalam suatu proses pendidikan, karena teknologi
merupakan salah satu faktor untuk berkembangnya suatu negara.
|
Argumentasi
|
2.
Baru-baru ini tidak jarang orang yang membicarakan mengenai Ujian Nasional
berbasis computer. Itulah salah satu upaya pengembangan teknologi di
Indonesia.
3. Computer
Based Test atau yang sering disebut dengan istilah CBT ini memang sudah
seharusnya diberlakukan pada sistem UN di Indonesia. Pada dasarnya, sistem
ini tidak hanya untuk pengembangan teknologi saja, namun sistem ini juga
lebih efisien dan lebih hemat dibanding dengan Paper Based Test yang harus mencetak soal ke dalam kertas.
Padahal, peserta Ujian Nasional sangatlah banyak, dapat mencapai jutaan
peserta. Tidak hanya itu, biaya pengiriman naskah soal pun tidak sedikit.
4.
Pemanfaatan teknologi seperti itu sebenarnya sangatlah meringankan. Manfaat
yang diberikan nya pun tidaklah sedikit. Manfaat tersebut tidak hanya didapat
oleh pemerintahan saja. Untuk siswa, mereka akan lebih terbantu, karena
mereka sudah tidak focus menghitamkan jawaban. Selama ini, factor menjawab
pada kertas LJK sangatlah memengaruhi pada nilai mereka. Mereka hanya tinggal
mengeklik jawabannya. Jadi, waktu nya tidak terbuang sia-sia.
5.
Kendala dari program tersebut adalah beberapa masyarakat yang belum bisa
menyetujui hal tersebut. Mereka menganggap bahwa CBT tersebut akan
membebankan siswa, terutama pada siswa yang belum lancar dalam masalah
teknologi. Padahal,dengan itu mereka akan termotivasi untuk lebih bisa dalam
teknologi seperti computer, karena pada dasarnya saat ini banyak sekali
test-test yang menggunakan sistem CBT. Mereka yang tidak setuju, masih belum
bisa untuk diajak berjalan menuju suatu perubahan yang lebih baik.
Kecenderungan seperti itu dapat memengaruhi daya pengembangan, kreasi dan
kreativitas. Padahal, untuk menjadi suatu negara yang maju, berubah itu
perlu, berubah untuk yang lebih baik.
|
Pernyataan ulang pendapat
|
6.
Suatu negara memerlukan suatu kondisi paling tidak sejajar dengan negara lain
yang ada di dunia. Indonesia merupakan negara berkembang dan Indonesia
sendiri perlu suatu kemajuan.
|
2. Kaidah Kebahasaan
a. Kata keterangan / adverbial frekuentatif
No
|
Kalimat
|
Adverbia Frekuentatif
|
1
|
Baru-baru ini tidak jarang orang
yang membicarakan mengenai Ujian Nasional berbasis computer.
|
Jarang
|
2
|
Computer Based Test atau yang sering disebut dengan
istilah CBT ini memang sudah seharusnya diberlakukan pada sistem UN di
Indonesia.
|
Sering
|
b.
Konjungsi
No
|
Kalimat
|
Konjungsi
|
Fungsi
|
1
|
Oleh karena itu, banyak sekali
upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia tentang kemajuan pendidikan.
|
Oleh karena itu
|
Untuk menyatakan akibat
|
2
|
Salah satu contoh pengupayaan nya
adalah teknologi yang digunakan dalam suatu proses pendidikan, karena
teknologi merupakan salah satu faktor untuk berkembangnya suatu negara.
|
karena
|
Untuk menyatakan akibat
|
3
|
Pada dasarnya, sistem ini tidak
hanya untuk pengembangan teknologi saja, namun sistem ini juga lebih efisien
dan lebih hemat dibanding dengan Paper
Based Test yang harus mencetak soal ke dalam kertas.
|
Namun
|
Untuk menyatakan keadaan
pertentangan dengan keadaan sebelumnya
|
4
|
Padahal, peserta Ujian Nasional
sangatlah banyak, dapat mencapai jutaan peserta.
|
Padahal
|
Memperkuat argumentasi
|
5
|
Manfaat tersebut tidak hanya
didapat oleh pemerintahan saja. Untuk siswa, mereka akan lebih terbantu,
karena mereka sudah tidak focus menghitamkan jawaban.
|
karena
|
Untuk menyatakan akibat
|
6
|
Selama ini, factor menjawab pada
kertas LJK sangatlah memengaruhi pada nilai mereka.
|
Selama ini
|
Untuk menyatakan waktu
|
7
|
Jadi, waktu nya tidak terbuang sia-sia.
|
Jadi
|
Untuk menyatakan konsekuensi
|
8
|
Padahal, dengan itu mereka akan
termotivasi untuk lebih bisa dalam teknologi seperti computer, karena pada
dasarnya saat ini banyak sekali test-test yang menggunakan sistem CBT.
|
padahal
|
Memperkuat argumentasi
|
9
|
Padahal, untuk menjadi suatu
negara yang maju, berubah itu perlu, berubah untuk yang lebih baik.
|
padahal
|
Memperkuat argumentasi
|
3.
Pengelompokan Verba
No
|
Kalimat
|
Verba
|
Verba material/ relasional/ mental
|
1
|
Salah
satu contoh pengupayaan nya adalah teknologi yang digunakan dalam suatu
proses pendidikan, karena teknologi merupakan salah satu faktor untuk
berkembangnya suatu negara.
|
merupakan
|
Verba relasional
|
2
|
Computer
Based Test
atau yang sering disebut dengan istilah CBT ini memang sudah seharusnya
diberlakukan pada sistem UN di Indonesia.
|
disebut
|
Verba relasional
|
3
|
Selama
ini, factor menjawab pada kertas LJK sangatlah memengaruhi pada nilai mereka.
|
menjawab
|
Verba material
|
4
|
Mereka
menganggap bahwa CBT tersebut akan membebankan siswa, terutama pada siswa
yang belum lancar dalam masalah teknologi.
|
menganggap
|
Verba mental
|
5
|
Padahal,
untuk menjadi suatu negara yang maju, berubah itu perlu, berubah untuk yang
lebih baik.
|
menjadi
|
Verba relasional
|
6
|
Indonesia
merupakan negara berkembang dan Indonesia sendiri perlu suatu kemajuan.
|
Merupakan
|
Verba relasional
|
4. Kosakata
No
|
Kosakata
|
Arti kosakata
|
1
|
Efisien
|
tepat
atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak
membuang-buang waktu, tenaga, biaya)
|
2
|
Kendala
|
keadaan yang membatasi,
menghalangi, atau mencegah pencapaian sasaran; kekuatan yang memaksa
pembatalan pelaksanaan;
|
3
|
Kreasi
|
hasil daya cipta; hasil daya
khayal
|
4
|
Kreativitas
|
kemampuan untuk mencipta; daya
cipta
|
BANJIR
BAGIAN DARI INDONESIA
Siapa yang tidak kenal dengan bencana banjir?
Banjir di Indonesia sudah seperti peerayaan yang setiap tahun ada. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan atau seiringnya curah hujan. Penyebab terjadinya banjir yaitu penyumbatan aliran sungai yang disebabkan seringnya membuah sampah di sungai dengan sembarangan. Bias jadi dengan cara penggundulan hutan yang dilakukan oleh ulah tangan manusia karena sikap manusia yang berfikir singkat tanpa berfikir ke depannya sebelum bertindak, sewenang – wenangnya sendiri terhadap lingkungan. Tindakan tersebut berupa penebangan hutan yang tidak menggunakan system tebang pilih, akibatnya tidak ada pohon untuk menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali. Dampak yang ditimbulkan dari banjir yaitu menimbulkan korban jiwa, rusaknya saran dan prasarana, dan timbulnya berbagai macam penyakit.
Banjir tidak boleh dibiarkan menjadi ritual tahunan yang dari tahun ke tahun bukan berkurang melainkan malah bertambah parah. Kawasan yang terendam air makin meluas karena sekarang diperkirakan tidak kurang 70% wilayah sekitar mengalami banjir. Setiap ada banjir, mengalami banyak kerugian yang sangat besar, tiap bencana pada dasarnya memiliki hikmah yang sama meskipun secara teknis penjelasannya bias berbeda. Ada satu hal yang tidak akan pernah dipisahkan dari semua itu yakni bagaimana manusia seharusnya belajar dari alam. Akibat ulah manusia juga bencana itu datang dari waktu ke waktu dan semakin parah. Bahkan masalah itu jauh lebih besar lahan kota dihabiskan bangunan beton yang menjulang tinggi ataupun bangunan yang lain. Kesadaran yang semacam itu hanya muncul sesaat pada saat terjadi bencana seperti banjir, setelah itu orang akan kembali kepada kehidupan normal dan melupakan bencana banjir tersebut. Seharusnya kita harus sadar dalam bencana banjir tersebut.
“Mari Kita Sama – Sama Menanggulangi Bencana Banjir Dengan Menghilangkan Kebiasaan Membuang Sampah Sembarangan Dan Mari Kita Menghijaukan Negara Indonesia Ini”
Banjir di Indonesia sudah seperti peerayaan yang setiap tahun ada. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan atau seiringnya curah hujan. Penyebab terjadinya banjir yaitu penyumbatan aliran sungai yang disebabkan seringnya membuah sampah di sungai dengan sembarangan. Bias jadi dengan cara penggundulan hutan yang dilakukan oleh ulah tangan manusia karena sikap manusia yang berfikir singkat tanpa berfikir ke depannya sebelum bertindak, sewenang – wenangnya sendiri terhadap lingkungan. Tindakan tersebut berupa penebangan hutan yang tidak menggunakan system tebang pilih, akibatnya tidak ada pohon untuk menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali. Dampak yang ditimbulkan dari banjir yaitu menimbulkan korban jiwa, rusaknya saran dan prasarana, dan timbulnya berbagai macam penyakit.
Banjir tidak boleh dibiarkan menjadi ritual tahunan yang dari tahun ke tahun bukan berkurang melainkan malah bertambah parah. Kawasan yang terendam air makin meluas karena sekarang diperkirakan tidak kurang 70% wilayah sekitar mengalami banjir. Setiap ada banjir, mengalami banyak kerugian yang sangat besar, tiap bencana pada dasarnya memiliki hikmah yang sama meskipun secara teknis penjelasannya bias berbeda. Ada satu hal yang tidak akan pernah dipisahkan dari semua itu yakni bagaimana manusia seharusnya belajar dari alam. Akibat ulah manusia juga bencana itu datang dari waktu ke waktu dan semakin parah. Bahkan masalah itu jauh lebih besar lahan kota dihabiskan bangunan beton yang menjulang tinggi ataupun bangunan yang lain. Kesadaran yang semacam itu hanya muncul sesaat pada saat terjadi bencana seperti banjir, setelah itu orang akan kembali kepada kehidupan normal dan melupakan bencana banjir tersebut. Seharusnya kita harus sadar dalam bencana banjir tersebut.
“Mari Kita Sama – Sama Menanggulangi Bencana Banjir Dengan Menghilangkan Kebiasaan Membuang Sampah Sembarangan Dan Mari Kita Menghijaukan Negara Indonesia Ini”
Hutan
Rusak di Samosir
Jambi-Menyadari semakin tingginya ancaman kerusakan
lingkungan hidup terhadap kehidupan manusia saat ini, Gereja Kristen Protestan
Simalungun (GKPS) yang berpusat di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut)
terus meningkatkan gerakan pelestarian lingkungan. Gerakan pelestarian
lingkungan itu merupakan salah satu wujud dukungan GKPS terhadap program –
program pelestarian lingkungan tingkat daerah, nasional dan
internasional.
Gerakan pelestarian lingkungan tersebut tidak hanya dilakukan dengan melakukan penghijauan daerah-daerah kritis di wilayah Simalungun, Sumut, tetapi juga menggelar ibadah – ibadah khusus bertema lingkungan hidup. Ibadah khusus bertema lingkungan hidup tersebut dimaksudkan menggugah kesadaran dan aksi nyata segenap umat GKPS dalam pelestarian lingkungan hidup.
Berkaitan dengan Hari Bumi Sedunia, Jumat, 22 April 2016, GKPS mengadakan ibadah khusus Hari Bumi Sedunia, Minggu (17/4/2016). Ibadah khusus Hari Bumi tersebut dilaksanakan secara serentak di 627 gereja dan 31 Pos Pekabaran Injil GKPS yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air. Pada ibadah Hari Bumi tersebut, seluruh ritual ibadah, baik pengakuan dosa, refleksi dan nyanyian bertema upaya pelestarian lingkungan hidup.
Ephorus (Pimpinan Pusat) GKPS, Pdt Martin Rumanja Purba, MSi dalam surat pengembalaannya pada ibadah khusus Hari Bumi Sedunia 2016 di GKPS Jambi, Minggu (17/4/2016) mengatakan, GKPS sebagai salah satu anggota Gereja di Indonesia senantiasa dituntut menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup. Peranan GKPS perlu ditingkatkan dalam pelestarian lingkungan hidup karena GKPS juga terpanggil menyelamatkan seluruh ciptaan Allah, termasuk flora dan fauna.
“Gereja, termasuk GKPS tidak hanya terpanggil untuk menyelamatkan umat manusia dari berbagai persoalan hidup kerohanian, ekonomi dan sosial. Gereja juga terpanggil menyelamatkan ciptaan Allah lainnya, yaitu tumbuhan, hewan dan seluruh sumber daya alam. Karena itu gereja tidak bisa berpangku tangan melihat kerusakan lingkungan,”katanya.
Martin Rumanja Purba pada kesempatan tersebut mengajah seluruh umat GKPS melakukan aksi nyata dalam upata-upaya pelestarian lingkungan hidup. Aksi nyata tersebut dapat dilakukan melalui gerakan penghijauan, mengurangi pemakaian plastic, menghindarkan diri dari pemborosan sumber energi listrik dan air, mencegah dan menanggulangi pencemaran lingkungan serta senantiasa mendoakan maupun mendukung program-program pelestarian lingkungan hidup.
“Melalui ibadah khusus peringatan Hari Bumi 2016, seluruh umat GKPS diharapkan menunjukkan aksi nyata pelestarian lingkungan hidup di mana pun berada. Dengan demikian warga GKPS bisa menjadi panutan dalam upaya-upaya pelestarian lingkungan bagi masyarakat sekitar,”katanya.
Sementara itu Pendeta (Pdt) GKPS Resort Jambi, Pdt Riando Tondang, STh pada ibadah khusus Hari Bumi Sedunia di GKPS Jambi mengatakan, umat Kristen perlu memberikan keteladanan kepada masyarakat luas dalam pelestarian lingkungan hidup. Karena itu seluruh umat Kristen di mana pun mereka berada, perlu melakukan pencegahan dan penanggulangan kerusakan lingkungan.
“Aksi nyata yang bisa dilakukan umat Kristen melestarikan lingkungan antara lain mengurangi penggunaan plastik, memelihara kebersihan lingkungan, menanam pohon di lingkungan gereja dan rumah serta menolak berbagai kegiatan yang mencemari lingkungan maupun merusak hutan,”katanya. (Warna/Rds)
Perlukah
Ujian Nasional Online Diadakan?
Beberapa bulan lagi ujian nasional akan dilaksanakan
di tingkat SD hingga SMA. Nah Kemendikbud menambahkan aturan baru yaitu
pelaksanaan ujian nasional secara online di beberapa sekolah.
Dilihat dari keadaan dan situasi lapangan saat ini, rencana ini belum tepat dan perlu dipertimbangkan kembali karena permasalahan seperti infrastruktur yang belum merata dan kurangnya pengetahuan dari tenaga ahli di beberapa sekolah.
Padahal hal ini sangatlah baik. Jika pelaksanaan ujian nasional online tetap dilaksanakan, maka beberapa sekolah akan kesulitan karena tidak adanya infrastruktur yang memadai seperti komputer, akses internet, dan listrik.
Coba bayangkan ketika ada sebuah sekolah yang mempunyai 250 siswa yang akan mengikuti ujian nasional, maka berapa jumlah komputer yang dibutuhkan oleh pihak sekolah untuk melaksanaan ujian nasional ini.
Tentunya membutuhkan komputer yang banyak. Dan apabila tetap dipaksakan maka salah satunya yaitu dengan menggunakan komputer secara bergiliran. Tetapi hal ini rentan akan timbulnya kecurangan dalam ujian nasional.
Selain itu kurangnya tenaga ahli di beberapa sekolah juga menjadi masalah, karena pasti beberapa sekolah akan bingung dalam pelaksanaan karena tidak mengerti bagaimana melaksanakannya.
Sudah semestinya jika pemerintah ingin melaksanakan ujian nasional secara online, pemerintah harus menjamin ketersediaan infrastruktur yang mendukung serta tidak terburu-buru dalam melaksanakannya.
Pemerintah juga harus melakukan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah yang jauh sebelum ujian nasional agar tidak menimbulkan masalah seperti yang telah diuraikan diatas.
Dilihat dari keadaan dan situasi lapangan saat ini, rencana ini belum tepat dan perlu dipertimbangkan kembali karena permasalahan seperti infrastruktur yang belum merata dan kurangnya pengetahuan dari tenaga ahli di beberapa sekolah.
Padahal hal ini sangatlah baik. Jika pelaksanaan ujian nasional online tetap dilaksanakan, maka beberapa sekolah akan kesulitan karena tidak adanya infrastruktur yang memadai seperti komputer, akses internet, dan listrik.
Coba bayangkan ketika ada sebuah sekolah yang mempunyai 250 siswa yang akan mengikuti ujian nasional, maka berapa jumlah komputer yang dibutuhkan oleh pihak sekolah untuk melaksanaan ujian nasional ini.
Tentunya membutuhkan komputer yang banyak. Dan apabila tetap dipaksakan maka salah satunya yaitu dengan menggunakan komputer secara bergiliran. Tetapi hal ini rentan akan timbulnya kecurangan dalam ujian nasional.
Selain itu kurangnya tenaga ahli di beberapa sekolah juga menjadi masalah, karena pasti beberapa sekolah akan bingung dalam pelaksanaan karena tidak mengerti bagaimana melaksanakannya.
Sudah semestinya jika pemerintah ingin melaksanakan ujian nasional secara online, pemerintah harus menjamin ketersediaan infrastruktur yang mendukung serta tidak terburu-buru dalam melaksanakannya.
Pemerintah juga harus melakukan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah yang jauh sebelum ujian nasional agar tidak menimbulkan masalah seperti yang telah diuraikan diatas.
0 comments: