Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit listrik tenaga nuklir atau umumnya disingkat PLTN adalah
stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari
satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.
Besarnya daya yang dibangkitkan perunit
pembangkit listrik tenaga nuklir berkisar antara 40 MWe hingga 1000 MWe. Pada
tahun 2005 sedang dibangun unit baru yang mempunyai daya 600-1000 MWe. Ada
sejumlah 443 PLTN berlisensi di dunia hingga tahun 2005, dengan 441 diantaranya
beroperasi di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan raktor tersebut menyuplai 17%
listrik dunia.
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) skala komersial yang dibangun
pertama kali di dunia adalah Cadler Hall yang mulai beroperasi pada tanggal 17
Oktober 1956. Reaktor generasi pertama kali lainnya adalah Shippingport Reaktor
yang berada di Pennsylvania.
Prinsip kerja PLTN
Cara pembangkit
listrik tenaga nuklir (PLTN) menghasilkan tenaga nuklir mirip dengan pembangkit
listrik tenaga uap. Bedanya pada pembangkit listrik tenaga nuklir menggunakan
reaktor nuklir sebagai ruang pembakaran bahan bakar. Raktor nuklir digunakan
untuk menghasilkan panas dalam jumlah yang sangat besar melalui proses
pemisahan inti atom uranium atau plutonium sebagai bahan bakarnya.
Panas yang berasal
dari pembelahan inti digunakan untuk mengubah air menjadi uap panas yang
bertekanan tinggi. Uap panas ini menggerakkan turbin yang kemudian memutar
generator. Setelah meninggalkan turbin, uap yang diembunkan menjadi air dan
kemudian akan menjalani daur ulang yang sama.
Dalam reaktor nuklir terjadi proses pemecahan inti atom yang dikenal
dengan proses fusi. Bahan bakar dipecah dengan penembakan neutron. Peristiwa
pemecahan ini menghasilkan energi yang besar sekitar 20 MWe dan
partikel-partikel. Reaktor memecahkan bahan nuklir untuk memanaskan air sampai
menguap.
Seperti di dalam pusat tenaga bahan bakar fosil yang biasa, uap
menjalankan turbin lalu memutar generator. Yang melewati bahan bakar yang
dipasang di dalam bejana tekanan adalah batang pengontrol yang digerakkan ke
atas dan ke bawah untuk memperlambat atau mempercepat reaksi.
Partikel-partikel tersebut berupa proton, electron, dan neutron. Proton
bermuatan positif dan electron bermuatan negative. Sedangkan neutron tidak
bermuatan atau netral. Reaksi ini disebut dengan reaksi berantai karena neutron
yang baru terbentuk akan menembak atom yang terdapat di sampinnya.
Sistim pengamanan reaktor nuklir di PLTN
Dalam mengontrol reaksi nuklir yang
terjadi secara terus menerus atau berantai maka neutron yang memiliki kecepatan
yang tinggi harus diperlambat. Untuk mengantisipasinya dapat digunakan bahan
yang disebut moderator. Beberapa contoh moderator antara lain air dan air
berat.
Adanya absorber juga berfungsi
sebagai penyerap neutron seperti boron, xenon dan sebagainya. Bagian luar
reaktor yang harus dibangun lapisan yang kuat yang berfungsi untuk menjaga agar
radiasi dapat dikurung dalam sungkup reaktor apabila terjadi kebocoran dalam
reaktor.
Reaktor nuklir juga memerlukan
sistem keamanan berlapis. Tujuan sistem pengamanan pada dasarnya untuk menjaga
agar kegagalan satu bagian tidak boleh mengakibatkan kegagalan bagian lain.
Seiring perkembangan teknologi yang pesat, terutama dalam bidang komputer sangat
penting dalam pengontrolan. Dengan bantuan komputer tiap kesalahan dapat
dideteksi dengan cepat dan langkah-langkah yang perlu dapat diambil untuk
menghindari kegagalan total.
Keuntungan dan kerugian PLTN
Keuntungan pembangkit listrik tenaga
nuklir atau PLTN dibandingkan dengan daya pembangkit listrik lainnya antara
lain :
- Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca selama operasi
berlangsung normal. Gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika generator
diesel darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas.
- Sedikit menghasilkan limbah padat selama operasi
berlangsung normal.
- Tidak mencemari udara karena tidak menghasilkan gas-gas
berbahaya seperti karbonmonoksida, sulfur dioksida, aerosol, merkuri,
nitrogen oksida, partikulat dan asam fotokimia.
- Biaya bahan bakar rendah karena hanya sedikit bahan
bakar yang diperlukan.
- Menggunakan baterai nuklir.
- Ketersediaan bahan bakar yang melimpah.
Beberapa kerugian penggunaan tenaga
nuklir pada PLTN adalah :
- Resiko kecelakaan nuklir, seperti kecelakaan nuklir di
Chernobyl (Ukraina) dan PLTN Fukushima (Jepang).
- Adanya limbah nuklir yaitu limbah radioaktif tingkat
tinggi yang dihasilkan dapat bertahan hingga ribuan tahun.
0 comments: