Kereta maglev
Kereta maglev (singkatan dari magnetically levitated trains, dalam
bahasa Indonesia disebut kereta api levitasi
magnetic[1]) adalah jenis kereta api yang mengambang secara magnetik. Sering juga
disebut kereta api magnet.[butuh rujukan]
Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini
adalah memanfaatkan gaya magnet untuk
mengangkat kereta sehingga mengambang, tidak menyentuh rel sehingga gaya gesek
dapat dikurangi. Kereta maglev juga memanfaatkan magnet sebagai pendorong.
Dengan kecilnya gaya gesek dan besarnya gaya dorong, kereta ini mampu melaju
dengan kecepatan sampai 600 km/jam, jauh lebih cepat dari kereta biasa.
Beberapa negara yang telah mengembangkan kereta api jenis ini adalah Tiongkok,
Jepang,
Perancis,
Amerika,
dan Jerman.
Dikarenakan mahalnya pembuatan rel magnetik, di dunia pada tahun 2015 hanya ada dua jalur
Maglev yang dibuka untuk transportasi umum, yaitu Shanghai Transrapid di
Tiongkok dan Linimo
di Jepang.
TEKNOLOGI
Pengambangan magnetik menggunakan
elektromagnet atau magnet permanen tidak stabil karena teori Earnshaw; Diamagnetik
dan magnet superkonduktivitas dapat menopang maglev dengan stabil. Medan elektromagnet
juga mempengaruhi rancang bangun kereta. Medan magnet yang sangat kuat
dibutuhkan untuk mengangkat kereta yang berat. Efek dari medan magnetik yang
kuat tidak diketahui banyak. Oleh karena itu untuk keamanan penumpang,
pelindungan dibutuhkan, yang dapat menambah berat kereta. Konsepnya mudah namun
teknik dan desainnya kompleks
Sistem
yang lebih baru dan tidak terlalu mahal disebut Inductrack. Teknik ini
memiliki kemampuan membawa beban yang berhubungan dengan kecepatan kendaraan,
karena ia tergantung kepada arus yang diinduksi pada sekumpulan elektromagnetik
pasif oleh magnet permanen. Dalam contoh, magnet permanen berada di gerbong;
secara horizontal untuk menciptakan daya angkat, dan secara vertikal untuk
memberikan kestabilan. Sekumpulan kabel putar berada di rel. Magnet dan gerbong
tidak membutuhkan tenaga, kecuali untuk pergerakan gerbong. Inductrack pada
awalnya dikembangkan sebagai motor magnetik dan penopang untuk
"flywheel" untuk menyimpan tenaga. Dengan sedikit perubahan, penopang
ini diluruskan menjadi jalur lurus. Inductrack dikembangkan oleh fisikawan Wiliiam Post di Lawrence Livermore National
Laboratory.
Inductrack
menggunakan array Halbach untuk
penstabilan. Array Halbach adalah pengaturan dari magnet permanen yang
menstabilisasikan putaran kabel yang bergerak tanpa penstabilan elektronik.
Array Halback mulanya dikembangkan untuk pembimbing sinar dari percepatan partikel.
Mereka juga memiliki medan magnet di pinggir rel, dan mengurangi efek potensial
bagi penumpang.
CARA KERJA
Kereta Maglev
mengambang kurang lebih 10mm di atas rel magnetiknya. Dorongan ke depan
dilakukan melalui interaksi antara rel magnetik dengan mesin induksi yang juga
menghasilkan medan magnetik di dalam kereta (lihat gambar).
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan utama dari kereta ini adalah
kemampuannya yang bisa melayang di atas rel, sehingga tidak menimbulkan
gesekan. Konsekuensinya, secara teoretis tidak akan ada penggantian rel atau
roda kereta karena tidak akan ada yang aus (biaya perawatan dapat dihemat).
Keuntungan sampingan lainnya adalah tidak ada gaya resistansi akibat gesekan.
Gaya resistansi udara tentunya masih ada. Untuk itu dikembangkan lagi Kereta
Maglev yang lebih aerodinamis.
Dikarenakan bentuk dan kecepatan kereta yang
fantastis ini, kebisingan (suara) yang ditimbulkan disaat kereta ini bergerak
hampir sama dengan sebuah pesawat jet, dan di perhitungkan lebih mengganggu
daripada kereta konvensional. Sebuah studi membuktikan suara yang ditimbulkan
oleh kereta maglev dengan kereta konvensional biasa lebih bising sekitar
5 dB yaitu 78% nya. Kekurangan lain kereta ini adalah mahalnya investasi
terutama pengadaan relnya.
Sumber
: https://id.wikipedia.org
0 comments: