Pada
suatu hari tepatnya di Bandung, hiduplah dua gadis kembar yang bernama Juli dan
Sofi. Namun Sofi terlahir tidak sempurna, Ia cacat di bagian muka sedangkan
Juli terlahir sempurna. Mereka pun tumbuh semakin besar, hingga suatu ketika
Juli dan Sofi tumbuh dewasa, Juli dan Sofi ditinggalkan kedua orang tuanya saat
umur mereka menginjak dewasa.
Sejak itu
Juli mulai bekerja keras untuk menghidupi Sofi saudara kembarnya yang terlahir
cacat di bagian muka, ia inggin bisa melihat indahnya dunia diluar sana tapi
apa daya, Sofi menyadari bahwa dirinya cacat, tidak seperti Juli yang terlahir
sempurna.
Diam-diam Sofi menyukai seorang lelaki yang
bernama Tristan, namun Sofi tidak berani untuk bercerita kepada Juli. Hingga
suatu hari Sofi menyadari bahwa sebenarnya Tristan menyukai Juli. Sofi pun
merasa kecewa ia berkata “ Saya memang tidak pantas untuk dicintai oleh lelaki
yang sempurna seperti Tristan, mana mungkin dia bisa mencintai gadis cacat
seperti aku ”.
Hingga suatu ketika Sofi memilih untuk bunuh
diri karena malu dengan wajahnya yang cacat, sedangkan Juli yang sedang berada
dikantor ingin segera pulang dan memberitahu - Cerpen Singkat, Kisah Dua Gadis
Kembar - Sofi bahwa ia sudah mendapatkan uang untuk biaya operasi Sofi, Juli
berkata “ Pasti Sofi senang sekarang bisa mengoperasi wajahnya dan tidak akan
malu lagi untuk pergi keluar kamar ”.
Juli pun pulang dengan segera, ia tidak sabar
untuk memberitahu Sofi. Saat Juli sampai di apartemen Juli memanggil-manggil
Sofi, namun tidak ada jawaban dari Sofi, Juli mencari kekamar Sofi namun tidak
ada. Juli pun melihat kamar mandi Sofi, dan Juli pun terkejut saat melihat Sofi
tergeletak berlumuran darah.
Juli berteriak dan menangis, ia memeluk Sofi dan
berkata “ Kenapa kamu lakukan ini Sofi,aku sudah mendapatkan uang untuk biaya
operasimu, tetapi kenapa kamu melakukan ini dan meninggalkan aku ”.
Petugas
apartemen mendengar suara teriakan dan langsung mendatangi Juli. Petugas
apartemen pun terkejut melihat wanita yang ada di pelukan Juli,ia tidak
mengetahui bahwa Juli memiliki saudara kembar, karena ia tidak pernah melihat
bahwa di apartemen Juli ada wanita selain Juli.
***
3 tahun
kemudian Juli dan Tristan menikah, awalnya mereka hidup bahagia. Pada suatu
ketika Juli dan Tristan pergi untuk berjalan-jalan dan tidak sengaja mereka
bertemu dengan seorang peramal dan permal itu meramal masa depan Juli dan
Tristan dari sebuah kartu.
Peramal itu berkata “ Kehidupan kalian akan di ganggu oleh sesuatu yang datang dari masa lalu untuk mengambil nyawa dari salah satu di antara kalian ”. Namun mereka tidak langsung percaya dengan ramalan tersebut, terutama Tristan. Namun tanpa di sadari Juli akhirnya terpengaruh dengan ramalan tersebut dan secara tiba-tiba ia teringat pada saudara kembarnya.
Sejak Juli dan Tristan di ramal, Juli merasa tidak tenang hampir setiap hari ia mendapat mimpi buruk, tubuh yang memar tanpa sebab dan bayang-bayang tentang Sofi yang membuatnya hampir stres, dan dari situlah Juli menyadari bahwa Tristan dan hidupnya sedang dalam bahaya. Juli pun mengajak Tristan untuk menemui peramal itu kembali, kemudian Juli berkata kepada peramal itu “ Bagaiman menghentikan ramalan itu terjadi ”, Peramal menjawab “ Ramalan itu tidak dapat di hentikan dengan cara apa pun ”.
Peramal pun bergegas pergi, berbagai teror pun semakin mengancam Juli dan Tristan. Hingga suatu ketika Sofi mendatangi Juli dan menampakkan wajahnya, Juli pun ketakutan dan berteriak. Mendengar Juli bereriak, Tristan pun mendatangi Juli dan Tristan sangat terkejut melihat Sofi saudara kembar Juli istrinya. Sofi berbalik badan dan langsung menghampiri Tristan, Sofi berkata “ Kamu yang telah membuat aku seperti ini, sekarang aku akan mengakhiri hidupmu”.
Peramal itu berkata “ Kehidupan kalian akan di ganggu oleh sesuatu yang datang dari masa lalu untuk mengambil nyawa dari salah satu di antara kalian ”. Namun mereka tidak langsung percaya dengan ramalan tersebut, terutama Tristan. Namun tanpa di sadari Juli akhirnya terpengaruh dengan ramalan tersebut dan secara tiba-tiba ia teringat pada saudara kembarnya.
Sejak Juli dan Tristan di ramal, Juli merasa tidak tenang hampir setiap hari ia mendapat mimpi buruk, tubuh yang memar tanpa sebab dan bayang-bayang tentang Sofi yang membuatnya hampir stres, dan dari situlah Juli menyadari bahwa Tristan dan hidupnya sedang dalam bahaya. Juli pun mengajak Tristan untuk menemui peramal itu kembali, kemudian Juli berkata kepada peramal itu “ Bagaiman menghentikan ramalan itu terjadi ”, Peramal menjawab “ Ramalan itu tidak dapat di hentikan dengan cara apa pun ”.
Peramal pun bergegas pergi, berbagai teror pun semakin mengancam Juli dan Tristan. Hingga suatu ketika Sofi mendatangi Juli dan menampakkan wajahnya, Juli pun ketakutan dan berteriak. Mendengar Juli bereriak, Tristan pun mendatangi Juli dan Tristan sangat terkejut melihat Sofi saudara kembar Juli istrinya. Sofi berbalik badan dan langsung menghampiri Tristan, Sofi berkata “ Kamu yang telah membuat aku seperti ini, sekarang aku akan mengakhiri hidupmu”.
Belum
sempat Tristan menjawab Sofi pun langsung menjatuhkan Tristan dari atas
apartemen, dan Juli berteriak sangat keras lalu berkata kepada Sofi “ Kenapa
kamu lakukan ini Sofi, apa salah Tristan terhadapmu ?” Sofi menjawab “ Dia yang
sudah membuat aku menjadi seperti ini ”.
Juli berkata “ Apa yang sudah di lakukan Tristan, dan mengapa kamu pergi meninggalkan aku Sofi, sebenarnya saat itu aku ingin memberitahumu kalau aku sudah mendapatkan uang untuk biaya operasi wajahmu, tapi kenapa kamu lakukan hal itu dan meninggalkan aku Sofi
Juli berkata “ Apa yang sudah di lakukan Tristan, dan mengapa kamu pergi meninggalkan aku Sofi, sebenarnya saat itu aku ingin memberitahumu kalau aku sudah mendapatkan uang untuk biaya operasi wajahmu, tapi kenapa kamu lakukan hal itu dan meninggalkan aku Sofi
Aku
sangat menyayangi mu ”. Sofi pun menangis dan menjawab “ Karena aku mencintaimu
Tristan tetapi dia lebih mencintaimu. Aku melakukan ini semua karena aku malu
akan wajah ku yang cacat, aku juga menyayangimu Juli ”. Sofi pun pergi dan
akhirnya Juli hidup seorang diri. Demikianlah, Cerpen Singkat, Kisah Dua
Gadis Kembar tersebut.
0 comments: