KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Kerajinan dari Bahan Lunak“ ini dengan tepat waktu.
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Pada
kesempatan ini, dengan tulus ikhlas kami menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada kedua orangtua penyusun, Bapak /Ibu guru dan teman-teman yang
telah memberikan bantuan dan partisipasinya baik dalam bentuk moril maupun
materiil untuk keberhasilan dalam penyusunan makalah ini.
Kami
selaku penyusun berharap semoga makalah ini ada guna dan manfaatnya bagi para
pembaca. Amin.
Indramayu, 6 Desember 2017
Penulis
=======================================================
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kerajinan
Bahan Lunak adalah suatu kerajinan yang bahan dasar pembuatannya bersifat
lunak baik alami maupun buatan. Benda kerajinan merupakan bagian dari karya
seni rupa yang dibuat dengan keterampilan manual. Ada dua bentuk kerajinan
yaitu dua dan tiga dimensi. Kerajinan Dua Dimensi hanya dapat dilihat dari satu
arah dan biasanya tidak memiliki volume sedangkan Kerajinan Tiga Dimensi yaitu
kerajinan yang dapat dilihat dari berbagai arah dan biasanya memiliki volume.
Dari segi fungsi kerajinan bahan lunak dibagi menjadi dua fungsi yaitu fungsi
pakai dan fungsi hias.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
pengertian kerajinan dari bahan lunak?
2. Apa
saja aneka produk dari bahan lunak?
3. Apa
fungsi produk dari bahan lunak?
4. Bagaimana
teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian kerajinan dari bahan lunak
2. Untuk
mengetahui aneka produk dari bahan lunak
3. Untuk
mengetahui fungsi produk dari bahan lunak
4. Untuk
mengetahui teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak
=============================================================
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kerajinan dari Bahan Lunak
Kerajinan
dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang
bersifat lunak, beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk
kerajinan, yaitu seperti berikut:
1. Bahan
Lunak Alami
Bahan
lunak alami adalah bahan lunak yang diperolah dari alam sekitar dan cara
pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan
buatan. Contoh bahan lunak alami yang kita kenal adalah tanah liat, serat
alam,dan kulit.
2. Bahan
Lunak Buatan
Bahan
lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah menjadi lunak.
Beragam karya kerajinan dari bahanlunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan
yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa bubur kertas, gips,
fiberglas, lilin, sabun, spons, dan sebagainya.
B. Aneka
Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Produk
kerajinan dari bahan lunak sangat beragam, mulai dari karya kerajinan yang
digunakan untuk kebutuhan fungsi pakai dan karya kerajinan untuk hiasan.
Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan lunak
1. Kerajinan
Tanah Liat
Kerajinan
keramik adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang
melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir)
sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah.
Contohnya: gerabah, vas bunga, guci, piring. Berikut contoh kerajinan gerabah
dan keramik.
2. Kerajinan
Serat Alam
Bahan-bahan
serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya
tas, dompet, topi, alas meja, tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari
serat alam ini sebagian besar dibuat dengan cara menganyam. Berikut merupakan
contoh karya kerajinan dari serat alam.
3. Kerajinan
Kulit
Kerajinan
ini menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah di samak, kulit mentah atau
kulit sintetis. Contohnya: tas, sepatu, wayang, dompet, jaket. Kulit yang
dihasilkan dari hewan seperti: sapi, kambing, kerbau, dan buaya dapat dijadikan
sebagai bahan dasar kerajinan.
4.
Kerajinan Gips
Gips
merupakan bahan mineral yang tidak larut dengan air dalam waktu yang lama jika
sudah menjadi padat. Kandungan gips terdiri atas jenis zat hidrat kalsium
sulfat dan beberapa mineral seperti: karbonat, borat, nitrat, dan sulfat yang
dapat terlepas sehingga gips dalam proses pengerasan akan terasa panas.
Prosesnya harus dicairkan dahulu jika ingin bentuk seperti yang diinginkan,
harus dibuat cetakan. Jika akan diproduksi dalam jumlah banyak, harus
dibuat model terlebih dahulu. Secara umum, untuk semua produk gips diperlukan
cetakan. Bahan utama pembuatan cetakan adalah silicone rubber, tetapi yang
paling gampang dan mudah dicari adalah plastisin atau tanah liat.
5.
Kerajinan Lilin
Pembuatan
kerajinan bahan dasar lilin cukup sederhana dan mudah, dapat dilakukan oleh
semua orang. Jika kita akan mengubah bentuknya menjadi benda kerajinan yang
unik, tentunya perlu dicairkan dengan proses pemanasan di atas api/kompor.
Berikut contoh kerajinan dari bahan lilin.
C.
Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan
Lunak
Fungsi
produk kerajinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi karya kerajinan
sebagai benda pakai dan fungsi karya kerajinan sebagai benda hias.
1.
Karya Kerajinan sebagai Benda
Pakai
Karya
kerajinan sebagai benda pakai meliputi segala bentuk kerajinan yang digunakan
sebagai alat, wadah, atau dikenakan sebagai pelengkap busana.Sebagai benda
pakai, produk karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, adapun
unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung
2.
Karya Kerajinan sebagai Benda
Hias
Karya
kerajinan sebagai benda hias meliputi segala bentuk kerajinan yang dibuat
dengan tujuan untuk dipajang atau digunakan sebagai hiasan atau elemen estetis.
Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan.
D.
Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari
Bahan Lunak
Ada
beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak. Teknik tersebut
disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan
untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk,
menganyam, menenun, dan mengukir.
1.
Membentuk
Teknik
membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya kerajinan dari tanah liat.
Macam-macam teknik membentuk antara lain seperti berikut.
a. Teknik
Coil (Lilit Pilin) Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan
atau pijat jari merupakan teknik pembentukan tanah liat yang bebas untuk
membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik
ini sering dipakai oleh para seniman dan perajin keramik.
b. Teknik
Putar. Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk
yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik
putar ini sering dipakai oleh para perajin keramik. Perajin keramik tradisional
biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick
wheel). Para perajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk
yang sama seperti gentong dan guci.
c. Teknik
Cetak. Ada dua teknik pembentukan karya kerajinan dari bahan lunak yaitu:
sekali cetak (cire verdue), dan cetak berulang. Teknik sekali cetak ialah
teknik cetak yang menghasilkan sekali cetakan dan tidak dapat diperbanyak.
Teknik cetak berulang (bi valve), ialah teknik mencetak yang dapat memproduksi
karya dengan jumlah yang banyak dengan bentuk dan ukuran yang sama. Bahan
cetakan yang biasa dipakai adalah gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan
padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan
pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga:
piring, cangkir, mangkok, dan gelas.
2.
Menganyam
Teknik
menganyam dapat digunakan untuk pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak
dengan karakteristik tertentu. Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya
kerajinan dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan yang
diambil seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon,
pohon pisang, enceng gondok. Contoh karya kerajinan dengan teknik menganyam:
keranjang, tikar, topi, dan tas.
3.
Menenun
Teknik menenun pada dasarnya hampir
sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan.
Untuk anyaman, kita cukup melakukannya dengan tangan (manual) dan hampir tanpa
menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat
yang disebut lungsin dan pakan. Pada beberapa daerah di wilayah Nusantara
terdapat kesamaan teknik namun berbeda dalam ragam hiasnya. Hal inilah yang
menjadi ciri khas dari suatu daerah dengan daerah lain. Misalnya kain ulos dari
Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara, dan kain songket yang
dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan Sumbawa.
3. Membordir
Ketika
memakai pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain mempertimbangkan aspek
kegunaan dan kenyamanan, perlu juga diperhatikan aspek keindahannnya. Salah satu
yang dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya adalah
hiasannya. Di samping batik, penerapan motif atau ragam hias pada pakaian dapat
juga diterapkan dengan bordir.
========================================================
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bahan
lunak alami adalah bahan lunak yang diperolah dari alam sekitar dan cara
pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan
buatan.
Bahan
lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah menjadi lunak.
Beragam karya kerajinan dari bahanlunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan
yang digunakan.
Fungsi
produk kerajinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi karya kerajinan
sebagai benda pakai dan fungsi karya kerajinan sebagai benda hias.
Ada
beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak. Teknik tersebut
disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan
untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk,
menganyam, menenun, dan mengukir.
DAFTAR
PUSTAKA
http://berbagiartikel2.blogspot.com/2015/03/kerajinan-bahan-lunak-dan-wirausaha.html
0 comments: