Keterangan :
Jika anda ingin download file yang berjudul diatas anda bisa download disini :
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA Ny. L
DI DESA JUNTI PONDOH INDRAMAYU
I.
PENGKAJIAN
Tanggal
Pengkajian : 09 Mei 2017
1.
Profil Klien
a.
Data Demografi
Nama
:
Ny L
Status Lahir
: Indramayu, 10 Maret 1950
(64 thn)
Status Perkawinan
: Kawin
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
:
SD
Pekerjaan
Sebelumnya : IRT
Pekerjaan Saat ini
: Tidak ada
Keluarga Terdekat
: Ari
Puko (suami)
b.
Data Geografi
1)
Letak Geografi
Klien tinggal di Kapataran I jaga VII,
klien tinggal di Indramayu sejak lahir karena ayah dan ibu klien berasal dari
Kapataran.
Lokasi Desa Indramayu berada di
Kecamatan Juntinyuat, jauh dari keramaian kota (pusat kota), rumah klien
terletak 300 m dari jalan raya.
2)
Jarak Dengan Pelayanan
Kesehatan
Fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat
yaitu Puskesmas Junti Pondoh yang berjarak 7 km dari tempat
tinggal klien.
2.
Riwayat Psikososial
a.
Lingkungan tempat
tinggal
1)
Perumahan
§
Kebutuhan rasa
aman : terpenuhi, merasa nyaman dengan lingkungan rumahnya
§
Kebutuhan
Mobilitas : Terpenuhi, tapi mengalami keterbatasan karena
nyeri dan bengkak pada kaki kanan
§
Kemudahan dikamar
mandi : klien ke kamar mandi/wc menumpang di rumah sebelah dan jalan ke wc
banyak batu dan lubang, wc juga licin.
§
Adakah teman sekamar
: Ada (suaminya Bpk. P. K)
§
Jarak dengan keluarga
terdekat : + 10m
§
Hubungan dengan
tetangga : hubungan dengan tetangga terjalin dengan baik karena
tetangga klien merupakan keluarga dari klien juga.
2)
Masyarakat
Pemanfaatan sumber-sumber
§
Posyandu
: Klien pernah ke posyandu tapi itu sudah lama ± 7 bulan
lalu
§
Rekreasi
: klien sering menyendiri di dapur
§
Kebaktian
: ± 1,5 bulan tidak ke masjid, karena kaki sedang sakit
tapi terkadang klien mengikuti ibadah kolom.
§
TV/radio
: Menonton TV bersama keluarga
b.
Status ekonomi
1)
Sumber
dana dari suami yang bekerja sebagai petani
2)
Penggunaan : Untuk
kebutuhan sehari-hari
c.
Pekerjaan/kegiatan
1)
Yang lalu
: Sebagai IRT
2)
Sekarang
: IRT
3)
Aktifitas sehari-hari
: bangun tidur, merapikan tempat tidur/ kamar, mandi, makan/minum, BAB/BAK,
berpakaian, memasak, menonton tv.
4)
Kepuasan dalam peran :
klien merasa puas dengan perannya/ aktivitasnya
3.
Profil Keluarga
a.
Keadaan keluarga
1)
Tipe keluarga
: Nuclear Family
(Keluaga Inti)
2)
Status keluarga
: Kawin
3)
Hubungan dengan
anggota keluarga : terjalin dengan baik itu terlihat di mana keluarga
saling menjaga satu sama lain terutama dengan masalah kesehatan yang di hadapi
oleh klien.
4)
Status
kesehatan : Klien merasa pusing, merasa tegang pada
punggung sampai leher, nyeri pada kaki sehingga mengalami gangguan dalam
berjalan/beraktivitas
b.
Hubungan dengan
keluarga
1)
Kepuasaan hubungan
dengan keluarga
Menurut klien hubungan dengan
keluarga terjalin dengan harmonis karena suami dan anak-anak klien saling
mengasihi dan menjaga satu sama lain, terlebih lagi ketika klien sedang dalam
keadaan saat ini. Anggota keluarga melakukan peran masing-masing dengan baik.
4.
Riwayat Kesehatan
a.
Status kesehatan
1)
Persepsi terhadap
kesehatan
-
Sekarang : jika sakit
ingin berobat dan yakin akan sembuh
-
Yang lalu : jika sakit
berobat dan yakin akan sembuh
2)
Status kesehatan masa
lalu
-
Penyakit menular :
Tidak ada
-
Perawatan di rumah
sakit : klien pernah di rawat di rumah sakit yaitu Sam Ratulangi
Tondano pada umur 50 tahun karena sakit hipertensi.
-
Kecelakaan termasuk
jatuh :
-
Klien pernah
jatuh saat berjalan keluar rumah untuk mengambil bahan dapur untuk
memasak, kejadian jjatuh terjadi pada ±2 bulan lalu.
-
Alergi obat : tidak
ada
-
Masalah kesehatan
lainnya : klien mengeluh pusing, nyeri pada kaki kanan, tegang pada leher.
b.
Faktor resiko
terjadinya masalah kesehatan
1)
Merokok
Masa lalu : Tidak
pernah
Sekarang : Tidak
pernah
2)
Minum kopi/teh :
sering minum kopi
3)
Penggunaan obat-obatan
§
Berdasarkan resep
: tidak (membeli di warung)
§
Adiksi obat
:
tidak ada
§
Lain-lain
: -
c.
Kegiatan peningkatan
kesehatan
1)
Pemeriksaan kesehatan
: tidak pernah memeriksakan kesehatan ke puskesmas
Klien pernah ke posyandu tapi itu sudah lama ± 7 bulan
lalu.
2)
Pola Aktivitas
a)
Tertarik dengan
aktivitas : Klien tertarik terhadap
aktiviats tapi mengalami kesulitan karena nyeri dan bengkak pada kaki
b)
Mengikuti program
latihan : Tidak
c)
Penggunaan waktu
senggang : menyendiri di dapur atau menonton tv.
d)
Kepuasaan terhadap
kemandirian : klien puas dengan kemandiriannya
e)
Pola aktivitas selama
24 jam :
Bangun pagi ® merapikan tempat tidur/kamar
® sarapan ® mandi ® BAB / BAK ® Rekreasi (menonton
tv) àmemasak ® makan / minum bersama keluarga ® tidur
siang ® rekreasi ® makan malam ® tidur
f)
Tingkat kemandirian :
Tingkat O : mandiri
g)
Oksigenasi
1)
Efek aktivitas
terhadap pernapasan : tidak ada
2)
Masalah gangguan
pernafasan : tidak ada
3)
Alat bantu pernafasan
: tidak ada
4)
Batuk/Sputum : tidak
ada
5)
Obat-obatan : tidak
ada
h)
Mobilisasi
1)
Berjalan :
Tertatih-tatih, kesulitan berjalan karena nyeri dan bengkak
2)
Alat bantu berjalan :
tongkat (tapi kadang-kadang saja dipakai
3)
Alat bantu persendian
:
-
Saat
bergerak/istirahat : tongkat
-
Faktor yang
mempengaruhi ketidaknyamanan :nyeri pada kaki kanan
i)
Fasilitas lingkungan
tempat tinggal untuk beraktivitas cukup
j)
Kebutuhan dasar
k)
Pola aktivitas dan
tidur
a)
Jumlah jam tidur malam
: 22.00-04.30 (5 ½ jam)
b)
Frekuensi bangun malam
hari : 5 x (saat nyeri dan BAK)
c)
Kenyamanan saat bangun
tidur : ya , merasa nyaman
d)
Bantuan untuk bangun :
tidak ada
e)
Penerangan : cukup
3)
Imobilitas
a)
Tingkat imobilitas :
ada
b)
Penyebab : kaki kanan
bengkak, bengkok (struktur mengalami gangguan), dan nyeri
c)
Aktif dan pasif selama
mobilisasi : aktif
4)
Nutrisi
a)
Jumlah makan yang
dikonsumsi sehari. Frekuensi makan 3 x / hari, porsi sedang dan 1 piring yang
dihabiskan, terdiri dari nasi, ikan, sayur dan buah kadang-kadang
b)
Sayur / buah : sayur 2
x/ hari, buah kadang-kadang
c)
Kebiasaan makan :
sendiri
d)
Vitamin dan mineral :
cukup dalam makanan
e)
Intake cairan : 4
gelas/hari
f)
Perubahan rasa :
tidak ada
g)
Perubahan berat badan
: tidak ada
5)
Eliminasi
a)
BAK : 7 x/hari
b)
BAB : 1 x/hari
6)
Perlindungan diri
a)
Respon terhadap
suhu/lingkungan : Klien masih dapat merasakan panas pada sianghari dan dingin
pada malam hari
Penanggulangan :
-
Kalau dingin pada
malam hari, klien menggunakan mantel dan pada waktu tidur menggunakan selimut
-
Klien tidak pernah
keluar dari wisma
b)
Perlindungan perawatan
kulit : tidak ada
c)
Perawatan kulit : pada
waktu mandi
d)
Perawatan rambut : 1
minggu 2 x mencuci rambut
7)
Fungsi sensorik
pendengaran
a)
Masalah : Tidak ada
b)
Alat bantu : Tidak ada
8)
Fungsi sensorik
penglihatan
a)
Masalah : tidak ada,
visus : 5/6
b)
Alat bantu : tidak ada
9)
Fungsi sensorik
perabaan
a)
Adekuat : Adekuat
b)
Sensivitas terhadap
nyeri : dapat merasakan nyeri jika diberi stimulus
10)
Fungsi sensorik penciuman
a)
Adekuat : ya
b)
Respon terhadap debu :
Tidak alergi
c)
Alergi : tidak ada
11)
Fungsi sensorik perasa
a)
Adekuat terhadap
manis/asin : adekuat
b)
Perawatan mulut :
kumur-kumur dan gosok gigi waktu mandi
c)
Penggunaan alat bantu
makan : tidak ada
12)
Status mental
a)
Kognitif
: Klien dapat berhitung 1 – 20, daya pikir menurun, memori jangka
panjang dan pendek berkurang
b)
Mood (suasana
hati) : senang meskipun memikirkan penyakit
c)
Pola komunikasi
: baik, Kooperatif
d)
Self body image
: klien mengatakan
puas dan masih measa berguna
e)
Seksualitas
-
Persepsi terhadap
jenis kelamin : klien mengatakan bangga sebagai perempuan
-
Hubungan dengan teman
sejenis : akrab, harmonis
5.
Pengkajian Fisik
a.
Keadaan umum pasien :
Cukup
b.
Ukuran tubuh : TB : 52
cm
c.
BB : 49 kg
d.
Tanda-tanda vital
TD : 240 / 110 mmHg
N : 88x/menit
R : 20 x/menit
e.
Status mental :
kesadaran : Compos mentis
f.
Sensitivitas kulit :
klien masih dapat merasakan suhu panas dan dingin, ada hiperpigmentasi pada
kulit
g.
Kepala/leher : rambut
beruban, dan tersebar rata dan terurai sampai leher. Leher : tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
h.
Penglihatan/mata :
simetris kiri kanan, konjungtiva tidak anemis
i.
visus : 5/6
j.
Pendengaran / telinga
: baik, tidak mengalami gangguan, tidak ada serumen
k.
Hidung/penciuman,
tidak ada sekret, ada silia, nasal septum ditengah
l.
Mulut : gigi tinggal
2. kebersihan mulut : kotor
m.
Bunyi dada dan
pernafasan : tidak mengalami gangguan
n.
Abdomen :
datar, lemas, bu + normal, tidak ada nyeri tekan.
o.
Anus : tidak ada
hemorhoid
p.
Pembuluh darah perifer
: masih normal
q.
Tangan dan kaki
- Tangan : merasa kram, teraba
hangat, ada berjolan kecil pada jari jempol tangan kanan
- Kaki
: ada nyeri, bengkak, gangguan struktur (bengkak) dan kulit
berwarna hitam karena gatal (digaruk)
6.
Pengkajian Fungsional
a.
Mandi: 1 x/hari,
menggunakan sabun, dilakukan sendiri oleh klien
b.
Pakaian :
Memilih, menggerakan, melepaskan serta mencuci pakaian dilakukan sendiri oleh
klien
c.
Berpindah : Klien berpindah tempat dengan
sendirinya (Secara mandiri meskipun mengalami gangguan)
d.
BAB/BAK :
BAB dan BAK di kamar mandi /WC (Kloset jongkok)
e.
Makan dan minum :
disediakan oleh panti, dan kadang-kadang masak sendiri
f.
Tingkat mobilitas :
tanpa bantuan : O : mandiri
g.
Pola perilaku :baik
h.
Kebutuhan
komunikasi : perlu/baik
II. PENGELOMPOKKAN DATA
Ds : -
Klien mengeluh nyeri pada kaki kanan dan merasa tegang pada leher dan pusing
serta bengkak pada kaki kanan
-
Klien mengeluh
kesulitan dalam beraktifitas akibat nyeri pada kaki/sulit berjalan
-
Klien mengatakan
merasa rendah diri pada teman-teman seunitnya
-
Klien mengatakan tidak
pernah memeriksa kesehatanya ke puskesmas
-
Klien mengatakan tidak
mau minta tolong pada teman sekamarnya.
DO: - TTV : TD :
240/110 mmHg
N : 88 x/menit
R : 20 x/menit
SB : 370C
-
Tampak disekitar lutut
dan pahakaki kanan bengkak
-
Adaya gangguan
strukturtulang pada kaki kanan (kaki kanan bengkak)
-
Klien tampak meringis
pada waktu berjalan
-
Klien berjalan
tertatih-tatih
-
Lantai kamar mandi
licin
-
Tidak ada pegangan di
kamar mandi
-
Klien sering
menyendiri di dapur
-
Kuku tangan dan kaki
kotor
-
Mulut kotor
-
Rambut tidak tertata
rapih
-
Pakaian tidak rapih
III.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Resiko tinggi
penurunan curah jantung b/d peningkatan beban kerja jantung
2.
Nyeri b/d edema dan
struktur tulang
3.
Resiko cedera b/d
penurunan fungsi tubuh, nyeri dan lingkunganyang kurang baik.
4.
ganggua interaksi
social berhubungan dengan ketidakpercayaan klien klien pada teman
seunit/sekamar.
5.
Defisit perawatan diri
berhubunag dengan penurunan kekuatan dan daya tahan sekunder akibat kondisi
musculoskeletal yang nyeri.
6.
Ketidakmampuan klien
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan berhubungan dengan nyeri pada kaki.
IV. ANALISA DATA
NO
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1
|
DS : - Klien mengeluh nyeri dan bengkak pada kaki
- Lien
mengatakan sulit berjalan karena nyeri
DO : - Klien tampak meringis saat berjalan
- Berjalan
tertatih-tatih (lambat)
- Bengkak disekitar lutut dan paha kanan
- Adanya gangguan struktur tulang (kaki bengkak)
|
Penurunan fungsi tubuh (menua)
↓
Penurunan fungsi otot-otot ekstremitas (muskuleskeletal)
↓
adema gangguan struktur tulang
↓
Tertekannya saraf simpatis
↓
Merangsang hipotalamus
↓
Nyeri dipersepsikan
|
Nyeri
|
2
|
DS : Klien
mengeluh pusing dan merasa tegang pada punggung dan leher
DO : TD
: 240/220mmHg
|
Fakto-faktor pemicu terjadinya hipertensi
↓
Kenaikan tekanan darah
↓
Peningkatan beban kerja jantung
↓
Penurunan curah jantung
|
Resiko tinggi penurunan curah jantung
|
3
|
DS :
- Klien mengatakan nyeri pada kaki kanan
- Klien mengatakan sulit untuk berjalan
DO : -
Klien berjalan lambat
- Adanya gangguan struktur tulang/kaki bengkok
- Adanya
bengkak di sekitar lutut dan paha kanan
- Lantai kamar mandi licin dan tidak ada pegangan
|
Lingkungan yang tidak aman :
-
lantai kamar mandi/
WC licin
-
tidak ada pegangan
di kamar mandi/WC
Proses menua
↓
Penurunan fungsi tubuh
↓
Kelemahan gangguan muskuloskleletal, nyeri
|
Resiko cerdera
|
0 comments: