SU’UDZON
Ø Nabi Muhammad SAW bersabda : Seluruh
Bani Adam, banyak malakukan dosa dan kesalahan dan “sebaik-baiknya manusia yang
banyak melakukan dosa adalah yang banyak bertaubat” (H.R. Tarmizi dan Ahmad)
Ø Semua manusia pastinya pernah berbuat
sifat buruk sangka, hal tersebut karena manusia tidak ada yang sempurna,
tempatnya salah dan lupa. Sangatlah naif jika kalian menyebut dirinya sebagai
muslim sempurna, tak pernah berbuat salah dan sifat tercela yang disebit
su’udzon.
Ø Apa itu su’udzon => Su’udzon adalah
salah satu sifat buruk, tercela dengan mencari-cari kesalahan orang lain. Bisa
disimpulkan buruk sangka (Negative Thinking), jika buruk sangka ini terdapat
dalam hati seorang muslim, maka akan berdampak buruk dan negatif.
Ø Rasulullah SWT bersabda :
berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk karena sedusta-dusta
ucapan, janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling
memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci.
Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara (H.R. Bukhori Muslim)
Ø Sikap Su’udzon muncul karena kita
saling terburu-buru berprasangka terhadap suatu perkara yang belum dan kurang
bijaksana dalam menyikapinya (Tidak Tabayyun) seperti tertera dalam Surat Yunus
ayat 36, yang artinya : kebanyakan mereka hanya mengikuti dugaan sesungguhnya
dugaan itu tidak berguna sedikitpun untuk melawan kebenaran. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui, apa yang mereka kerjakan.
Ø Prasangka dalam islam secara garis
besar ada 2 bagian
1.
Prasangka
baik disebut Huznudzon
2.
Prasangka
buruk disebut Su’udzon
Namun dimasyarakat pada umumnya
kebanyakan berprasangka buruk lebih populer.
Ø Su’udzon terbagi 3 macam yakni :
1.
Su’udzon
kapada Allah SWT
Contoh
: Seorang muslim / muslimah bila ditanya untuk menikah agar terhindar dari
dosa, maka jawabannya nanti dulu karena belum mapan takut belum bisa menafkahi.
Jawaban tersebut secara tidak disadari su’udzon kepada Allah, karena Allah
telah memerintahkan seorang muslim / muslimah yang sudah baligh untuk menikah.
“jika
mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya.
Dan Allah maha Kuasa pemberian-Nya serta maha mengetahui (Q.S. An-Nur Ayat 32).
2.
Su’udzon
kepada orang lain sesama manusia
Buruk
sangka yang berbahaya akan menjerumuskan setiap muslim, mendapatkan dosa besar
yang saling terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang susah dihikangkan. Apalagi
sesama muslim tidak boleh seperti yang tercantum dalam Q.S. Al Hujurat 49 ayat
12 yang artinya : Hai orang orang beriman ! Jauhilah dampak pransangka buruk
sesungguhnya prasngka buruk itu dosa. Jangan kamu mencari-cari kesalahan orang
lain dan janganlah kamu menggunjing sebagian lain. Apakah kamu mau memakan
daging saudaramu yang sudah mati ? tentu kamu jijik. Bertakwalah kamu kepada
Allah sesungguhnya Allah maha penerima taubat, maha penyayang.
Contoh
: ketika tetangga mendapatkan rezeki yang melimpah lalu punya mobil baru, rumah
baru dan lain-lain. Kalau ada orang yang hatinya tidak senang akan berprasangka
buruk lalu yang berpikiran bahwa mendapatkan rezekinya dengan cara tidak halal
/ korupsi, padahal mungkin saja dia dapat warisan atau undian.
v Contohnya kayu dan paku => Kayu
dilubangi, paku dipukuli !?
3.
Su’uzon
kepada diri sendiri
Ketika
akan mengerjakan sesuatu, belum dicoba sudah menyerah sebelum melakukan, tidak
percaya dengan kemampuan yang dimiliki. Sifat ini tidak baik untuk diri sendiri
karena dengan pesimis tidak akan berkembang untuk lebih maju kedepannya.
v Macam-macam Prasangka Buruk
Para
ulama membagi prasangka buruk menjadi 4 macam :
1.
Su’udzon
yang haram yatiu su’udzon kapada Allah SAW dan sesama mukmin tanpa bukti yang
nyata.
2.
Su’udzon
yang dibolehkan yaitu kepada sesama manusia yang dikenal dengan penuh keraguan
sering melakukan maksiat dan kepada orang kafir yang melakukan kefasikan.
3.
Su’udzon
yang dianjurkan kepada musuh dalam suatu pertarungan karena mengancam
keselamatan jiwanya maka dianjurkan untuk berprasangka buruk terhadap tipu daya
dan makar musuh, jika
tidak kita akan binasa.
4.
Su’udzon
yang wajib yaitu prasangka yang dilakukan untuk memperjuangkan membela umat
islam dari kedzaliman menacpai kemaslahatan syariat, seperti terhadap orang
yang mariwayatkan hadist-hadits Nabi SAW.
v Sebab – Sebab Su’udzon
1.
Niatan
yang buruk
2.
Tidak
terbiasa menggunakan kaidah yang benar
3.
Mengikuti
Hawa Nafsu
4.
Lingkungan
yang buruk akhlaknya
5.
Terjatuh dalam
masalah syubhat / samar, rancu yang salah dibenarkan atau yang benar
disalahkan.
v Akibat Su’udzon
1.
Hilangnya
ketentraman berpotensi mengganggu jiwa.
2.
Sulit
untuk bahagia selalu diliputi dengki dan iri
hati
3.
Penasaran
pada urusan orang lain
4.
Lunturnya ibadah, membesarkan
dosa
5.
Sikap pengecut, melemahkan semangat hidup
untuk berkompetisi
6.
Tidak nasional, lebih menggunakan perasaan
daripada logika kalau dibiarkan akan menjadi Kerdil.
v Cara menghindari su’udzon
1.
Jangan
kepo urusan orang lain
2.
Jangan
ikut menyebarkan hoax
3.
Jangan
berkomentar kalau Cuma tahu sedikit
4.
Cek dan ricek tentang
duduk permasalahan / tabayyun
5.
Pebaiki diri sendiri
6.
Bergaul
dengan orang orang yang berpikiran positif
v Demikianlah pembahasan mengenai pengertian
su’udzon semoga bermanfaat untuk dijadikan bahan evaluasi diri untuk mengontrol
dan mengendalikan hati serta pikiran agar tidak mempunyai buruk sangka terhadap
orang lain.
v Waallahu’alam Bishawab.
0 comments: