KI PENGANJANG
oleh Zanuar
Fitriyana
Suatu hari di sebuah
desa penganjang Kabupaten Indramayu terdapat seorang lelaki tua yang bernama Ki
Penganjang, sudah bertahun tahun.dia hidup seorang diri,setiap hari
pekerjaannya adalah mencari kayu bakar di hutan, Ki Penganjang merupakan sosok
yang baik hati dan suka menolong,dia adalah salah satu relawan jika di desanya
membutuhkan tenaga kerja untuk membangun sebuah bangunan ,banyak yang sering
mencemooh Ki Penganjang mengatakan bahwa Ki Penganjang adalah seorang perjaka
tua yang terkena kutukan karena tidak mendapatkan jodoh sampai dia tua bangka
seperti ini.Setiap warga memiliki banyak pendapat perihal Ki Penganjang ini ada
yang menilai bahwa Ki penganjang adalah sosok yang baik dan harus dihormati,dan
ada juga yang menilai bahwa Ki penganjang harus di asingkan dari desa
penganjang karena takut membawa malapetaka bagi desa penganjang tetapi di balik
itu semua,Ki Penganjang tidak mau perdulikanku cemoohan orang tentang dirinya
ia tetap menjalani hidup selayaknya masyarakat lain.
Hingga pada suatu hari
ketika ia sedang mencari kayu bakar dia sangat terkejut ketika mendengar suara
petir yang begitu menggelegar,padahal cuaca sangat cerah.Tiba-tiba hujan turun
sangat lebat.Ki Penganjang lari menuju sebuah gubuk kecil di dekat sumur tempat
beristirahat para petani kayu."Oh ya Tuhan,ada apa ini..."Ucap ki
Penganjang dalam hati.Tak lama kemudian Ki Penganjang melihat sebuah pelangi
yang melengkung dengan indahnya dimuka langit.Ki penganjang terkejut ketika
melihat ujung pelangi tersebut mengarah kepada sumur yang cukup besar
disebelahnya.Ki penganjang sangat terbelalak ketika melihat ada sosok perempuan
yang sangat cantik memakai baju yang sangat mewah turun mengikuti alur dari
ujung pelangi tersebut.Ki Penganjang pun bersembunyi dibalik pepohonan besar
disebelah gubuk,ia memperhatikan betul-betul sosok yang ada di hadapannya saat
ini.Ki Penganjang terus memperhatikan ketujuh perempuan aneh yang sekarang benar-benar
menampakkan keseluruhan tubuhnya karena mereka sedang mandi itu.Ki penganjang
berniat untuk beranjak dari tempat itu,tetapi Ki Penganjang sangat merasa
penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut.Hingga pandangannya tertuju pada
sebuah pakaian yang berada tak jauh dari dirinya itu.Banyak sekali warna dan motif
pakaian didepannya.Hingga terbesit fikiran nakal dalam dirinya,Ia pun berniat
mengambil salah satu dari pakaian tersebut."Oh Tuhan,ampuni kelancangan
hamba ini,hamba hanya ingin tahu siapakah mereka ini dan apa tujuan mereka
kemari".Ucapnya seraya berdoa.Hingga tak lama kemudian Ki Penganjang
mengambil salah satu pakaian yang berwarna merah muda itu, pakaian yang
berwarna merah muda itu adalah pakaian yang paling menonjol motif dan
warnanya,Ki Penganjang berfikir bahwa ini adalah pakaian milik seorang putri
dari kumpulan perempuan-perempuan tersebut.Ketika Ki Penganjang hendak
mengulurkan tangannya untuk mengambil pakaian tiba-tiba..."Hey! Siapa
itu?".Ucap dari salah seorang perempuan itu.Rupanya ada yang mengetahui
tangan Ki Penganjang ketika mengulurkan untuk mengambil pakaian tadi.Seketika
badan Ki Penganjang mendadak berkeringat dingin ia sangat takut jika mereka
melihat dirinya dan dirinya dibunuh menggunakan sihir yang mereka punya.Tetapi,ki
Penganjang tidak kehabisan ide,dia pun meniru suara
kucing"Meongg...meongg...".Ucap ki Penganjang.Samarannya menjadi
kucing itu mengakibatnya dirinya tak lagi di curigai oleh para perempuan
itu."Mungkin hanya seekor binatang tuan putri".Ucap salah seorang
perempuan lainnya.Setelah itu mereka pun kembali melanjutkan perbincangannya.Ki
penganjang pun kembali meneruskan aksinya,tangannya perlahan mulai meraba ke
mulut sumur dan secepat mungkin mengambil pakaian incarannya tadi,lalu Ki Penganjang
kembali bersembunyi di tempat persembunyiannya tadi.
Sudah hampir berjam-jam
Ki Penganjang bersembunyi dengan pakaian yang tetap erat ditangannya hingga Pi
Penganjang pun tertidur sejenak.Ketika tengah tertidur,Ki Penganjang merasa
terkejut mendengar tawa dari perempuan-perempuan tadi."Baiklah sudah
cukup,kalian terus saja membuatku tertawa sampai perutku sakit begini
hahaha,ayo kita bergegas pulang,mungkin ayahanda sudah menunggu kita".Ucap
salah seorang gadis yang diduga adalah penerus tahta itu."Baiklah kaka ayo
kita pulang".Ucap seorang perempuan lain sembari berdiri beranjak pergi
menuju mulut sumur.Ki Penganjang pun terbangun lalu melihat para
perempuan-perempuan itu muncul satu persatu dari balik sumur dan mengambil
pakaian dan aksesoris miliknya masing-masing,tetapi salah seorang putri tengah
kebingungan mencari pakaiannya yang hilang."Ada apa kaka?".Ucap salah
seorang perempuan itu."apakah salah satu dari kalian melihat pakaian
kesayanganku?".Ucap salah satu dari perempuan yang diduga adalah seorang
putri itu."Tidak kaka".Ucapan itu mayoritas digunakan oleh seluruh
perempuan-perempuan itu."Bantu aku mencarinya,mungkin terjatuh disekitar
sini".Ucap sang putri.Ketujuh perempuan itu mencari pakaian sang putri kesana
kemari.Melihat kejadian itu,Ki Penganjang mengukirkan senyuman licik di
wajahnya.Sudah hampir 1 jam mereka mencari pakaian sang putri,hingga hari
semakin gelap."Sudahlah adik-adik kalian pulang duluan saja,ayahanda pasti
sedang risau menunggu kalian pulang,aku akan tetap disini mencari pakaianku,ketika
pakaianku sudah kutemukan aku akan segera pulang,sampaikan pada ayahanda bahwa
aku akan baik-baik saja disini".Ucap sang putri sembari terduduk di mulut
sumur,terlihat dari raut wajahnya dia mulai pasrah."Tetapi kaka,jika pakaianmu
tidak ditemukan kau tidak dapat kembali ke kahyangan kaka,dan sayapmu pun tidak
akan ada tanpa pakaian itu ka,ayahanda pasti akan marah pada kami".Ucap
salah satu dari perempuan itu."Tidak apa adik,aku berjanji akan segera
pulang,tetapi yang harus kalian lakukan adalah meyakinkan ayahanda bahwa aku
akan pulang,dan jangan sampai ayahanda mengetahui kalau kita turun ke bumi
lagi".Ucap sang putri."Baiklah ka,kaka pakailah selendangku untuk
menutupi seluruh tubuhmu,kaka baik-baik disini,segeralah pulang ka kami akan
senantiasa menunggu kepulanganmu".Ucap perempuan lainnya sembari memeluk
sang putri.Lalu,satu persatu dari perempuan-perempuan itu pun pergi
meninggalkan sang putri sendirian yang tengah terduduk di mulut sumur.Ki Penganjang
mulai menyadari bahwa pakaian ditangannya adalah pakaian milik seorang putri
dari kahyangan.Ki Penganjang terus memperhatikan gerak-gerik dari sang
putri."Ya Tuhan,siapapun yang menemukan pakaianku jika itu seorang lelaki
maka akan aku jadikan pendamping hidupku,jika dia perempuan maka akan aku
jadikan kerabat dikahyangan".Ketika sang putri mengucapkan nazar tersebut
petir pun bergemuruh dengan sangat kencang.Mendengar hal itu ki Penganjang pun
berniat muncul dari persembunyiannya,tetapi pakaian sang putri ia sembunyikan
di dalam sarungnya yang ia sampirkan di bahunya."Anda siapa
nona?".Ucap ki Penganjang kepada sang putri."K..k..kamu
s..s..iapaa..??".Ucap sang putri merasa terkejut akan keberadaan ki
Penganjang."Saya hanya seorang pemburu kayu bakar nona,sedang apa nona
disini?apakah nona memerlukan bantuan?".Ucap ki Penganjang dengan dramanya
itu."Aku sedang mencari sesuatu disini,apakah kau melihat sebuah pakaian
berwarna merah muda disekita sini?".Tanya sang putri."Tidak nona,saya
daritadi disini dan tidak melihat apapun,sekarang sudah gelap nona,apakah nona
tidak pulang?".Ucap ki Penganjang."Saya tidak punya tempat tinggal
disini".Ucap sang putri."Oh kalau begitu nona bisa tinggal di rumah
sederhana saya,jika nona bersedia.Saya takut jika terlalu malam nona disini
nona bisa dimakan binatang buas di hutan ini".Ucap ki
Penganjang."Ehmm...b..baiklah,terimakasih".Ucap sang putri.Sang putri
pun berjalan mengikuti Ki Penganjang,sampai akhirnya mereka sampai di rumah ki
Penganjang."Anda bisa istirahat dikamar saya nona,mohon maaf rumah saya
alakadarnya seperti ini".Ucap ki Penganjang."Terimakasih pak,siapa
nama bapak?".Tanya sang putri."Masyarakat disini sering memanggil
saya Ki Penganjang nona,nona sebaiknya beristirahat sejenak".Ucap ki
Penganjang.Ki penganjang pun berlalu meninggalkan sang putri.
Jam pun berganti
hari,sudah 3 hari sang putri tinggal di rumah Ki Penganjang,sang putri sudah
merasa pasrah dengan hilangnya pakaiannya.Ia seringkali bercerita kepada Ki
Penganjang perihal masalahnya itu,hingga Ki Penganjang berniat mengembalikan pakaian
yang sudah diambilnya.Hingga ketika sore hari,selepas ia mencari kayu bakar ia
memasuki kamar sang putri dan memberikan pakaian milik sang putri." Pakaian!Ki
Penganjang dimana kau temukan ini Ki?aku sangat bertrimakasih kepadamu Ki,aku
sudah lama mencarinya tapi tak jua kutemukan".Ucap sang putri seraya
mengambil mahkotanya."Ehm...maaf sang putri tadi saya sedang mencari kayu
bakar dihutan dekat desa,ketika saya melintasi sumur didekat gubuk itu saya
melihat sebuah benda berkilauan bersembunyi dibalik dedaunan dibawah
sumur".Ucap Ki Penganjang."Baiklah Ki,Sesuai nazar saya yang sudah
sering saya ceritakan kepada Ki Penganjang,saya bersedia menjadi pendamping
hidup Ki Penganjang".Ucap sang putri seraya tersenyum
gembira."Ehm...t..tapi putri??saya hanyalah seorang pemburu kayu bakar dan
umur saya sudah lanjut".Ucap ki Penganjang merendah."Tak apa
Ki,dengan pakaian ini saya bisa mencukupi kebutuhan kita,tetapi saya minta
berikan saya waktu 1 minggu sebanyak 3 kali untuk pergi ke kahyangan menemui
keluarga saya".Ucap sang putri."Hmm...baiklah putri".Ucap Ki
Penganjang.
Hingga akhirnya Ki
Penganjang dan Sang putri pun menikah dan dikaruniai seorang putri yang cantik
jelita,putri dari sang putri seringkali sang putri bawa terbang menuju
kahyangan,sang putri memberi nama anaknya yaitu Pelangi,Pelangi tumbuh menjadi
seorang anak yang cantik dan pandai,sekarang usia pelangi sudah genap 15
tahun,Pelangi disekolahkan di sekolah khusus putra putri kahyangan,sesuai
perjanjian antara Ki Penganjang dan Sang putri seminggu sekali Putri dan
Pelangi pergi menuju kahyangan.Usia Ki Penganjang yang sudah lanjut
mengakibatkan dirinya tak lagi bisa bekerja,sampai akhirnya Ki Penganjang
meninggal dunia.Dan akhirnya Sang putri membawa Pelangi tinggal di
0 comments: