Welcome Guys

Pages

Send Quick Massage

Name

Email *

Message *

Friday, October 19, 2018

CERITA KI PENGANJANG

by endar  |  in ARTIKEL at  October 19, 2018

KI PENGANJANG
oleh Zanuar Fitriyana


Suatu hari di sebuah desa penganjang Kabupaten Indramayu terdapat seorang lelaki tua yang bernama Ki Penganjang, sudah bertahun tahun.dia hidup seorang diri,setiap hari pekerjaannya adalah mencari kayu bakar di hutan, Ki Penganjang merupakan sosok yang baik hati dan suka menolong,dia adalah salah satu relawan jika di desanya membutuhkan tenaga kerja untuk membangun sebuah bangunan ,banyak yang sering mencemooh Ki Penganjang mengatakan bahwa Ki Penganjang adalah seorang perjaka tua yang terkena kutukan karena tidak mendapatkan jodoh sampai dia tua bangka seperti ini.Setiap warga memiliki banyak pendapat perihal Ki Penganjang ini ada yang menilai bahwa Ki penganjang adalah sosok yang baik dan harus dihormati,dan ada juga yang menilai bahwa Ki penganjang harus di asingkan dari desa penganjang karena takut membawa malapetaka bagi desa penganjang tetapi di balik itu semua,Ki Penganjang tidak mau perdulikanku cemoohan orang tentang dirinya ia tetap menjalani hidup selayaknya masyarakat lain.
Hingga pada suatu hari ketika ia sedang mencari kayu bakar dia sangat terkejut ketika mendengar suara petir yang begitu menggelegar,padahal cuaca sangat cerah.Tiba-tiba hujan turun sangat lebat.Ki Penganjang lari menuju sebuah gubuk kecil di dekat sumur tempat beristirahat para petani kayu."Oh ya Tuhan,ada apa ini..."Ucap ki Penganjang dalam hati.Tak lama kemudian Ki Penganjang melihat sebuah pelangi yang melengkung dengan indahnya dimuka langit.Ki penganjang terkejut ketika melihat ujung pelangi tersebut mengarah kepada sumur yang cukup besar disebelahnya.Ki penganjang sangat terbelalak ketika melihat ada sosok perempuan yang sangat cantik memakai baju yang sangat mewah turun mengikuti alur dari ujung pelangi tersebut.Ki Penganjang pun bersembunyi dibalik pepohonan besar disebelah gubuk,ia memperhatikan betul-betul sosok yang ada di hadapannya saat ini.Ki Penganjang terus memperhatikan ketujuh perempuan aneh yang sekarang benar-benar menampakkan keseluruhan tubuhnya karena mereka sedang mandi itu.Ki penganjang berniat untuk beranjak dari tempat itu,tetapi Ki Penganjang sangat merasa penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut.Hingga pandangannya tertuju pada sebuah pakaian yang berada tak jauh dari dirinya itu.Banyak sekali warna dan motif pakaian didepannya.Hingga terbesit fikiran nakal dalam dirinya,Ia pun berniat mengambil salah satu dari pakaian tersebut."Oh Tuhan,ampuni kelancangan hamba ini,hamba hanya ingin tahu siapakah mereka ini dan apa tujuan mereka kemari".Ucapnya seraya berdoa.Hingga tak lama kemudian Ki Penganjang mengambil salah satu pakaian yang berwarna merah muda itu, pakaian yang berwarna merah muda itu adalah pakaian yang  paling menonjol motif dan warnanya,Ki Penganjang berfikir bahwa ini adalah pakaian milik seorang putri dari kumpulan perempuan-perempuan tersebut.Ketika Ki Penganjang hendak mengulurkan tangannya untuk mengambil pakaian tiba-tiba..."Hey! Siapa itu?".Ucap dari salah seorang perempuan itu.Rupanya ada yang mengetahui tangan Ki Penganjang ketika mengulurkan untuk mengambil pakaian tadi.Seketika badan Ki Penganjang mendadak berkeringat dingin ia sangat takut jika mereka melihat dirinya dan dirinya dibunuh menggunakan sihir yang mereka punya.Tetapi,ki Penganjang tidak kehabisan ide,dia pun meniru suara kucing"Meongg...meongg...".Ucap ki Penganjang.Samarannya menjadi kucing itu mengakibatnya dirinya tak lagi di curigai oleh para perempuan itu."Mungkin hanya seekor binatang tuan putri".Ucap salah seorang perempuan lainnya.Setelah itu mereka pun kembali melanjutkan perbincangannya.Ki penganjang pun kembali meneruskan aksinya,tangannya perlahan mulai meraba ke mulut sumur dan secepat mungkin mengambil pakaian incarannya tadi,lalu Ki Penganjang kembali bersembunyi di tempat persembunyiannya tadi.
Sudah hampir berjam-jam Ki Penganjang bersembunyi dengan pakaian yang tetap erat ditangannya hingga Pi Penganjang pun tertidur sejenak.Ketika tengah tertidur,Ki Penganjang merasa terkejut mendengar tawa dari perempuan-perempuan tadi."Baiklah sudah cukup,kalian terus saja membuatku tertawa sampai perutku sakit begini hahaha,ayo kita bergegas pulang,mungkin ayahanda sudah menunggu kita".Ucap salah seorang gadis yang diduga adalah penerus tahta itu."Baiklah kaka ayo kita pulang".Ucap seorang perempuan lain sembari berdiri beranjak pergi menuju mulut sumur.Ki Penganjang pun terbangun lalu melihat para perempuan-perempuan itu muncul satu persatu dari balik sumur dan mengambil pakaian dan aksesoris miliknya masing-masing,tetapi salah seorang putri tengah kebingungan mencari pakaiannya yang hilang."Ada apa kaka?".Ucap salah seorang perempuan itu."apakah salah satu dari kalian melihat pakaian kesayanganku?".Ucap salah satu dari perempuan yang diduga adalah seorang putri itu."Tidak kaka".Ucapan itu mayoritas digunakan oleh seluruh perempuan-perempuan itu."Bantu aku mencarinya,mungkin terjatuh disekitar sini".Ucap sang putri.Ketujuh perempuan itu mencari pakaian sang putri kesana kemari.Melihat kejadian itu,Ki Penganjang mengukirkan senyuman licik di wajahnya.Sudah hampir 1 jam mereka mencari pakaian sang putri,hingga hari semakin gelap."Sudahlah adik-adik kalian pulang duluan saja,ayahanda pasti sedang risau menunggu kalian pulang,aku akan tetap disini mencari pakaianku,ketika pakaianku sudah kutemukan aku akan segera pulang,sampaikan pada ayahanda bahwa aku akan baik-baik saja disini".Ucap sang putri sembari terduduk di mulut sumur,terlihat dari raut wajahnya dia mulai pasrah."Tetapi kaka,jika pakaianmu tidak ditemukan kau tidak dapat kembali ke kahyangan kaka,dan sayapmu pun tidak akan ada tanpa pakaian itu ka,ayahanda pasti akan marah pada kami".Ucap salah satu dari perempuan itu."Tidak apa adik,aku berjanji akan segera pulang,tetapi yang harus kalian lakukan adalah meyakinkan ayahanda bahwa aku akan pulang,dan jangan sampai ayahanda mengetahui kalau kita turun ke bumi lagi".Ucap sang putri."Baiklah ka,kaka pakailah selendangku untuk menutupi seluruh tubuhmu,kaka baik-baik disini,segeralah pulang ka kami akan senantiasa menunggu kepulanganmu".Ucap perempuan lainnya sembari memeluk sang putri.Lalu,satu persatu dari perempuan-perempuan itu pun pergi meninggalkan sang putri sendirian yang tengah terduduk di mulut sumur.Ki Penganjang mulai menyadari bahwa pakaian ditangannya adalah pakaian milik seorang putri dari kahyangan.Ki Penganjang terus memperhatikan gerak-gerik dari sang putri."Ya Tuhan,siapapun yang menemukan pakaianku jika itu seorang lelaki maka akan aku jadikan pendamping hidupku,jika dia perempuan maka akan aku jadikan kerabat dikahyangan".Ketika sang putri mengucapkan nazar tersebut petir pun bergemuruh dengan sangat kencang.Mendengar hal itu ki Penganjang pun berniat muncul dari persembunyiannya,tetapi pakaian sang putri ia sembunyikan di dalam sarungnya yang ia sampirkan di bahunya."Anda siapa nona?".Ucap ki Penganjang kepada sang putri."K..k..kamu s..s..iapaa..??".Ucap sang putri merasa terkejut akan keberadaan ki Penganjang."Saya hanya seorang pemburu kayu bakar nona,sedang apa nona disini?apakah nona memerlukan bantuan?".Ucap ki Penganjang dengan dramanya itu."Aku sedang mencari sesuatu disini,apakah kau melihat sebuah pakaian berwarna merah muda disekita sini?".Tanya sang putri."Tidak nona,saya daritadi disini dan tidak melihat apapun,sekarang sudah gelap nona,apakah nona tidak pulang?".Ucap ki Penganjang."Saya tidak punya tempat tinggal disini".Ucap sang putri."Oh kalau begitu nona bisa tinggal di rumah sederhana saya,jika nona bersedia.Saya takut jika terlalu malam nona disini nona bisa dimakan binatang buas di hutan ini".Ucap ki Penganjang."Ehmm...b..baiklah,terimakasih".Ucap sang putri.Sang putri pun berjalan mengikuti Ki Penganjang,sampai akhirnya mereka sampai di rumah ki Penganjang."Anda bisa istirahat dikamar saya nona,mohon maaf rumah saya alakadarnya seperti ini".Ucap ki Penganjang."Terimakasih pak,siapa nama bapak?".Tanya sang putri."Masyarakat disini sering memanggil saya Ki Penganjang nona,nona sebaiknya beristirahat sejenak".Ucap ki Penganjang.Ki penganjang pun berlalu meninggalkan sang putri.                                                                                                                                                                                        
Jam pun berganti hari,sudah 3 hari sang putri tinggal di rumah Ki Penganjang,sang putri sudah merasa pasrah dengan hilangnya pakaiannya.Ia seringkali bercerita kepada Ki Penganjang perihal masalahnya itu,hingga Ki Penganjang berniat mengembalikan pakaian yang sudah diambilnya.Hingga ketika sore hari,selepas ia mencari kayu bakar ia memasuki kamar sang putri dan memberikan pakaian milik sang putri." Pakaian!Ki Penganjang dimana kau temukan ini Ki?aku sangat bertrimakasih kepadamu Ki,aku sudah lama mencarinya tapi tak jua kutemukan".Ucap sang putri seraya mengambil mahkotanya."Ehm...maaf sang putri tadi saya sedang mencari kayu bakar dihutan dekat desa,ketika saya melintasi sumur didekat gubuk itu saya melihat sebuah benda berkilauan bersembunyi dibalik dedaunan dibawah sumur".Ucap Ki Penganjang."Baiklah Ki,Sesuai nazar saya yang sudah sering saya ceritakan kepada Ki Penganjang,saya bersedia menjadi pendamping hidup Ki Penganjang".Ucap sang putri seraya tersenyum gembira."Ehm...t..tapi putri??saya hanyalah seorang pemburu kayu bakar dan umur saya sudah lanjut".Ucap ki Penganjang merendah."Tak apa Ki,dengan pakaian ini saya bisa mencukupi kebutuhan kita,tetapi saya minta berikan saya waktu 1 minggu sebanyak 3 kali untuk pergi ke kahyangan menemui keluarga saya".Ucap sang putri."Hmm...baiklah putri".Ucap Ki Penganjang.
Hingga akhirnya Ki Penganjang dan Sang putri pun menikah dan dikaruniai seorang putri yang cantik jelita,putri dari sang putri seringkali sang putri bawa terbang menuju kahyangan,sang putri memberi nama anaknya yaitu Pelangi,Pelangi tumbuh menjadi seorang anak yang cantik dan pandai,sekarang usia pelangi sudah genap 15 tahun,Pelangi disekolahkan di sekolah khusus putra putri kahyangan,sesuai perjanjian antara Ki Penganjang dan Sang putri seminggu sekali Putri dan Pelangi pergi menuju kahyangan.Usia Ki Penganjang yang sudah lanjut mengakibatkan dirinya tak lagi bisa bekerja,sampai akhirnya Ki Penganjang meninggal dunia.Dan akhirnya Sang putri membawa Pelangi tinggal di

0 comments:

Proudly Powered by Blogger.