Welcome Guys

Pages

Send Quick Massage

Name

Email *

Message *

Saturday, October 27, 2018

PENJELASAN SU’UDZON

by endar  |  in ARTIKEL at  October 27, 2018


SU’UDZON

Ø  Nabi Muhammad SAW bersabda : Seluruh Bani Adam, banyak malakukan dosa dan kesalahan dan “sebaik-baiknya manusia yang banyak melakukan dosa adalah yang banyak bertaubat” (H.R. Tarmizi dan Ahmad)
Ø  Semua manusia pastinya pernah berbuat sifat buruk sangka, hal tersebut karena manusia tidak ada yang sempurna, tempatnya salah dan lupa. Sangatlah naif jika kalian menyebut dirinya sebagai muslim sempurna, tak pernah berbuat salah dan sifat tercela yang disebit su’udzon.
Ø  Apa itu su’udzon => Su’udzon adalah salah satu sifat buruk, tercela dengan mencari-cari kesalahan orang lain. Bisa disimpulkan buruk sangka (Negative Thinking), jika buruk sangka ini terdapat dalam hati seorang muslim, maka akan berdampak buruk dan negatif.
Ø  Rasulullah SWT bersabda : berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk karena sedusta-dusta ucapan, janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara (H.R. Bukhori Muslim)
Ø  Sikap Su’udzon muncul karena kita saling terburu-buru berprasangka terhadap suatu perkara yang belum dan kurang bijaksana dalam menyikapinya (Tidak Tabayyun) seperti tertera dalam Surat Yunus ayat 36, yang artinya : kebanyakan mereka hanya mengikuti dugaan sesungguhnya dugaan itu tidak berguna sedikitpun untuk melawan kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, apa yang mereka kerjakan.
Ø  Prasangka dalam islam secara garis besar ada 2 bagian
1.      Prasangka baik disebut Huznudzon
2.      Prasangka buruk disebut Su’udzon
Namun dimasyarakat pada umumnya kebanyakan berprasangka buruk lebih populer.
Ø  Su’udzon terbagi 3 macam yakni :
1.      Su’udzon kapada Allah SWT
Contoh : Seorang muslim / muslimah bila ditanya untuk menikah agar terhindar dari dosa, maka jawabannya nanti dulu karena belum mapan takut belum bisa menafkahi. Jawaban tersebut secara tidak disadari su’udzon kepada Allah, karena Allah telah memerintahkan seorang muslim / muslimah yang sudah baligh untuk menikah.
“jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah maha Kuasa pemberian-Nya serta maha mengetahui (Q.S. An-Nur Ayat 32).


2.      Su’udzon kepada orang lain sesama manusia
Buruk sangka yang berbahaya akan menjerumuskan setiap muslim, mendapatkan dosa besar yang saling terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang susah dihikangkan. Apalagi sesama muslim tidak boleh seperti yang tercantum dalam Q.S. Al Hujurat 49 ayat 12 yang artinya : Hai orang orang beriman ! Jauhilah dampak pransangka buruk sesungguhnya prasngka buruk itu dosa. Jangan kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu menggunjing sebagian lain. Apakah kamu mau memakan daging saudaramu yang sudah mati ? tentu kamu jijik. Bertakwalah kamu kepada Allah sesungguhnya Allah maha penerima taubat, maha penyayang.
Contoh : ketika tetangga mendapatkan rezeki yang melimpah lalu punya mobil baru, rumah baru dan lain-lain. Kalau ada orang yang hatinya tidak senang akan berprasangka buruk lalu yang berpikiran bahwa mendapatkan rezekinya dengan cara tidak halal / korupsi, padahal mungkin saja dia dapat warisan atau undian.
v  Contohnya kayu dan paku => Kayu dilubangi, paku dipukuli !?
3.      Su’uzon kepada diri sendiri
Ketika akan mengerjakan sesuatu, belum dicoba sudah menyerah sebelum melakukan, tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki. Sifat ini tidak baik untuk diri sendiri karena dengan pesimis tidak akan berkembang untuk lebih maju kedepannya.
v  Macam-macam Prasangka Buruk
Para ulama membagi prasangka buruk menjadi 4 macam :
1.      Su’udzon yang haram yatiu su’udzon kapada Allah SAW dan sesama mukmin tanpa bukti yang nyata.
2.      Su’udzon yang dibolehkan yaitu kepada sesama manusia yang dikenal dengan penuh keraguan sering melakukan maksiat dan kepada orang kafir yang melakukan kefasikan.
3.      Su’udzon yang dianjurkan kepada musuh dalam suatu pertarungan karena mengancam keselamatan jiwanya maka dianjurkan untuk berprasangka buruk terhadap tipu daya dan makar musuh, jika tidak kita akan binasa.
4.      Su’udzon yang wajib yaitu prasangka yang dilakukan untuk memperjuangkan membela umat islam dari kedzaliman menacpai kemaslahatan syariat, seperti terhadap orang yang mariwayatkan hadist-hadits Nabi SAW.
v  Sebab – Sebab Su’udzon
1.      Niatan yang buruk
2.      Tidak terbiasa menggunakan kaidah yang benar
3.      Mengikuti Hawa Nafsu
4.      Lingkungan yang buruk akhlaknya
5.      Terjatuh dalam masalah syubhat / samar, rancu yang salah dibenarkan atau yang benar disalahkan.
v  Akibat Su’udzon
1.      Hilangnya ketentraman berpotensi mengganggu jiwa.
2.      Sulit untuk bahagia selalu diliputi dengki dan iri  hati
3.      Penasaran pada urusan orang lain
4.      Lunturnya ibadah, membesarkan dosa
5.      Sikap pengecut, melemahkan semangat hidup untuk berkompetisi
6.      Tidak nasional, lebih menggunakan perasaan daripada logika kalau dibiarkan akan menjadi Kerdil.
v  Cara menghindari su’udzon
1.      Jangan kepo urusan orang lain
2.      Jangan ikut menyebarkan hoax
3.      Jangan berkomentar kalau Cuma tahu sedikit
4.      Cek dan ricek tentang duduk permasalahan / tabayyun
5.      Pebaiki  diri sendiri
6.      Bergaul dengan orang orang yang berpikiran positif
v  Demikianlah pembahasan mengenai pengertian su’udzon semoga bermanfaat untuk dijadikan bahan evaluasi diri untuk mengontrol dan mengendalikan hati serta pikiran agar tidak mempunyai buruk sangka terhadap orang lain.
v  Waallahu’alam Bishawab.

0 comments:

Proudly Powered by Blogger.