Welcome Guys

Pages

Send Quick Massage

Name

Email *

Message *

Sunday, October 7, 2018

MEMAHAMI TIMBANG TERIMA PASIEN, PENDELEGASIAN TUGAS

by endar  |  in ARTIKEL at  October 07, 2018


MEMAHAMI TIMBANG TERIMA PASIEN, PENDELEGASIAN TUGAS

A.    Konsep pendelegasian
Pendelegasian ialah proses terorganisir dalam kerangka hidup organisasi/keorganisasian untuk secara langsung melibatkan sebanyak mungkin orang dan pribadi dalam pembuatan keputusan, pengarahan, dan pengerjaan kerja-yang berkaitan dengan pemastian tugas.
Pendelegasian ialah tindakan memercayakan tugas (yang pasti dan jelas), kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan secara individu dalam setiap posisi tugas. Pendelegasian dilakukan dengan cara membagi tugas, kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, serta pertanggungjawaban, yang ditetapkan dalam suatu penjabaran/deskripsi tugas formil dalam organisasi.
B.     Konsep dasar pendelegasian
Pendelegasian yang baik bergantung pada keseimbangan antara tiga komponen utama yaitu tanggung jawap, kemampuan dan wewenang. Tanggung jawab (responsibility) adaalah suatu raa tanggung jawab terhadap penerimaan suatu tugas. Kemampuan (accountability) adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas yang di delegasikan. Wewenang authority) adalah pemberian hak dan kekuasaan kepada delegasi utuk mengambil suatu keputusan terhadap tugas yang dilimpakan.
Konsep Dasar Pendelegasian yang Efektif
Lima komponen yang mendasari efektivitas dalam pendelegasian, yaitu :
1.      Pendelegasian bukan suatu system untuk mengurangi tanggung jawab. Tetapi suatu cara untuk membuat tanggung jawab menjadi bermakna. Manager keperawatan sering mendelegasikan tanggung jawab kepada staf dalam melaksanakan asuhan terhadap pasien. Misalnya, dalam penerapan model asuhan keperawatan primer, seorang perawat primer (PP) melimpahkan tanggung jawab dalam memberikan asuhan keperawatan kepada perawat pendamping/ associate (PA). Perawat primer memberikan tanggung jawab yang penuh dalam merawat pasien yang didelegaika.
2.      Tanggung jawab atau otoritasnharus didelegasikan secara seimbang. Perawat primer menyusun tujuan tindakan keperawatan. Tanggung jawab untuk melaksanakan tujuan/ rencana didelegasikan kepada staf yang sesuai atau menguasai kasus yang dilimpahkan. Kemudian PP memberikan wewenang kepaa perawat PA untuk mengambil semua keputusan menyangkut keadaan pasien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses tersebut harus meliputi:
a.       Pengkajian kebutuhan pasien;
b.      Identifikasi tugas yang dapat dilaksanakan dengan bantuan orang lain;
c.       Mendidik dan memberikan pelatihan supaya tugas dapat dilaksnakan dengan aman dan kompeten;
d.      Proses menentuan kompetensi dalam membantu seseorang;
e.       Ketersediaan supervisi yang cukup oleh PP;
f.       Proses evaluasi yang terus menerus dalam membantu seseorang;
g.      Proses komunikasi tentang keadaan pasien antara PP dan PA.
3.      Proses pelimpahan membuat seseorang melaksanakan tanggung jawabnya, mengembangkan wewenang yang dilimpahkan, dan mengembangkan kemampuan dalam mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan pelimpahan ditentukan oleh:
a.       Intervensi keperawatan yang diperlukan;
b.      Siapa yang siap dan sesuai dalam melaksanakan tugas tersebut;
c.       Bantuan apa yang diperlukan;
d.      Hasil apa yang diharapkan.
4.      Konsep dengan dukungan yang perlu diberikan kepada semua angota. Dukungan yang penting adalah menciptakan suasana yang arseptif. Setelah PA melaksanakan tugas yang dilimpahkan, maka PP harus menujukan rasa percaya kepada  pa untuk melaksanakan asuhan keperawatan secara mandiri. Jika masalah timubul, maka PP harus selalu menanyakan “apa yang bias kita lakukan?” Empowering meliputi pemberian wewenang seseorang untuk melaksanakan tugas secara kritis otonomi, menciptakan kemudahan dalam melaksanakan tugas, serta membangun rasa kebersamaan dan hubungan yang serasi.
5.      Seorang delegsi harus terlibat aktif. Ia harus gapat menganalisis otonomi yang dilimpahkan untuk dapat terlibat aktif. Keterbukaan akan mempermudah komunikasi antara PP dan PA.
Pedoman Pelimpahan Wewenang yang Efektif
      Proses pendelegasian harus didahului dengan informasi yang jelas. Pendelegasian yang jelas harus mengandung informasi mengenai tujuan spesifik, target waktu, dan pelaksanaan tindakan keperawatan.
1.      Tujuan spesifik
Tujuan yang spesifik dan jelas baik secara fisik dan psikis harus jelas sebagai parameter kepada siapa pendelegasian yang diberikan.
2.      Target waktu
Seorang PP atau Ners harus memberikan target waktu dalam memberikan pendelegasian kepada PA. pada perencaan keperawatan kepada pasien, harus menuliskan target waktu yang jelas sebagai indicator keberhasilan asuhan keperawatan.
3.      Pelaksanaan tindakan keperawatan
PP harus mengidentifikasi dan memberikan petunjuk intervensi keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Tahap pengkajian dan keputusan harus didiskusikan sebelum tindakan dilaksanakan.

Pelaksanaan tugas:
Kebersihan jalan nafas setiap 30 menit
Informasi uang minimal diperlukan untuk melaksanakan tugas
Berikan rasional:
Suara nafas tambahan tidak jelas, perlu terus di observasi
Informasi tambahan diperlukan untuk memberikan alas an terhadap tugas yang di limphkan
Jelaskan hasil yang di harapkan:
Hari ini hari ke kiga MRS dan pasien harus dapat bernafas dengan normal sebelum hari ke lima
Informasi diperlukan untuk delegasi tanggung jawab dan menciptakan kompetensi dalam mencapai tujuan.
Delegasi penuh:
Saat suara nafas normal, lakukan latihan nafas dalam dan batuk efektif.
Nurse telah melimpahkan otoritas ke PA

C.    Pedoman dasar pegendalian
Pedoman adalah hal atau pokok yang menjadi dasar, pegangan, acuan, atau petunjuk untuk menentukan atau melaksanakan sesuatu.

pengertian pengendalian (controlling) dan empat langkah pengendalian – pengendalian atau dalam bahasa inggris disebut dengan controlling merupakan salah satu fungsi penting manajemen yang harus dilakukan oleh semua manajer untuk mencapai tujuan organisasinya. pengendalian dapat diartikan sebagai fungsi manajemen untuk memastikan bahwa kegiatan dalam organisasi  dilakukan sesuai dengan yang direncanakan. fungsi pengendalian atau controlling ini juga memastikan sumber-sumber daya organisasi telah digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasinya.

menurut jones and george (2003:331) mengenai pengertian pengendalian (controlling) ini, pengendalian adalah proses dimana para manajer memantau dan mengatur bagaimana sebuah organisasi dan segenap anggotanya menjalankan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. dalam pengendalian, para manajer memantau dan mengevaluasi apakah strategi dan struktur organisasi bekerja seperti yang dikehendaki, bagaimana hal-hal tersebut dapat ditingkatkan dan bagaimana harus diubah jika tidak bekerja.

fungsi pengendalian pada dasarnya dilakukan di semua jenis organisasi baik yang berupa komersial maupun yang non-komersial dan dilakukan di semua tingkatan manajemen yaitu manajemen puncak, manajemen tingkat menengah maupun manajemen tingkat bawah. fungsi pengendalian akan membandingkan kinerja aktual organisasi dengan standar yang ditentukan, menemukan penyimpangan dan upaya untuk mengambil tindakan korektif. dalam fungsi pengendalian ini juga membantu merumuskan perencanaan di masa yang akan datang. dengan demikian, fungsi pengendalian akan membantu dalam membawa siklus manajemen kembali ke perencanaan.

D.    Pedoman pelimpahan wewenang yang efektif
Pendelegasian wewenang efektif adalah pemberian wewenang dan memperbolehkan orang lain untuk melakukan tugas mereka dengan cara – cara terbaik yang mungkin dilakukan.
James F. Stoner, dkk berpandangan bahwa ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi agar proses pendelegasian dapat berjalan dengan efektif :
·         Kesediaan manajer untuk memberikan kebebasan kepada karyawan untuk menyelesaikan tugas yang didelegasikan.
·         Komunikasi terbuka antara manajer dan karyawan.
·         Kemampuan manajer untuk menganalisi faktor-faktor seperti sasaran organisasi, persyaratan tugas, dan kemampuan karyawan.
Persyaratan diatas sangat penting untuk melaksanakan tugas pendelegasian secara efektif sebagai berikut :
a)      Memutuskan pekerjaan mana yang akan didelegasikan.
Keputusan siapa yang akan ditugaskan.
b)      Dukungan sumber daya.
c)      Tugas didelegasikan.
d)     Perlunya campur tangan.
e)      Melakukan umpan balik.

E.     Prinsip utama pendelegasian
Prinsip-prinsip pendelegasian dapat diperinci menjadi beberapa prinsip sebagai berikut ;
Prinsip Sklar.
Prinsip pendelegasian dimana jalur wewenang dan tanggung jawab ditetapkan secara tegas dan jelas.
• Prinsip Delegasi Penuh.
Prinsip ini dalam rangka menghindari hal – hal sbb :
a)      Gap, yaitu ada tugas tidak ada penanggung jawabnya.
Overlap, yaitu tanggung jawab diberikan lebih dari satu orang.
b)      Split, yaitu tanggung jawab diberikan lebih dari satu unit organisasi
Prinsip Kesatuan Pemerintah.
c)      Bawahan hanya melapor kepada satu atasan.

F.     Tempat dan Waktu  Pendelegasian
1)        Tugas rutin
Tugas rutin seperti wawancara lamaran pekaryaaan, bertanggung jawab terhadap masalah-masalah yang kecil, dan menyeleksi surat.


2)        Tugas yang tidak mencukupi waktunya
Tugas limpah yang dikerjakan oleh staf  karena manajer tidak mempunyai cukup waktu untuk mengerjakannya.
3)        Penyelesaian masalah
Pendelegasian yang diberikan kepada staf dengan tujuan memberikan pengalaman kepada staf untuk menyelesaikannya. Staf akan termotivasi apabila mereka menerimanya sebagai suatu tantangan.
4)        Peningkatan kemampuan
Pendelegasian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan staf dan tim. Dengan pengelolaan yang sesuai, pelimpahan akan menjadikan suatu latihan bagi staf untuk belajar.
5)        Kapan pendelegasian tidak diperlukan
Delegasi dapat mengakibatkan masalah jika tugas limpah tidak dilaksanakan sesuai yang diharapkan. Untuk menghindari kesalahan tersebut tanggung jawab manajer yaitu :
1) Disiplin dalam pemberian wewenang;
2) Bertanggung jawab terhadap pembinaan moral staf;
3) Perlunya suatu kontrol; 4) Hindari kesalahan dalam penyampaian pendelegasian.

G.    Kegagalan dan keberhasilan pendelegasian
1. Kegagalan manajer :
1)   Mereka pekarya keras atau perfeksionis.
2)   Mereka tidak merasa aman karena :
·      Mereka takut bahwa delegasi akan gagal.
·      Mereka takut bahwa delegasi akan dikerjakan lebih baik dari pada dikerjakan sendiri.
·      Mereka takut akan terjadi penumpukan pekaryaan.
3)   Mereka tidak senang terhadap pendelegasiannya.
4)   Mereka tidak berpikir bahwa stafnya siap atau mengharapkan tugas tersebut.
5)   Mereka mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan terhadap pendelegasian.
6)   Mereka tidak mengetahui bagaimana delegasi dapat dilaksanakan.

2.    Resisten Staf :
1)          Mereka berfikir tidak mempunyai kemampuan untuk mengerjakan.
2)          Upaya yang pertama telah gagal.
3)          Aktivitasnya mungkin tidak disetujui manajer.
4)          Mereka berpikir tidak mempunyai cukup waktu.
5)          Mereka tidak senang terhadap yang didelegasikan tidak adanya penghargaan.
6)          Mereka tidak mempunyai otonomi untuk melaksanakan.
7)          Mereka kurang percaya diri/pesimis bahwa supervisor akan mendukungnya.
8)          Mereka berpikir bahwa akan dimanipulasi atau dikerjai oleh atasan.

3.    Keberhasilan Delegasi :
1)   Komunikasi yang jelas dan lengkap
Kejelasan komunikasi ditentukan oleh kelengkapan informasi yang disampaikan, akurasi terhadap pesan, dan penggunaan kata-kata yang mudah diterima.
2)   Ketersedian sumber dan sarana
Jika Perawat Primer (PP, Ners) menghendaki perkembangan pasien dari Perawat Pelaksana (PA), maka Ners harus berada ditempat. Jika Ners dalam jangka waktu yang lama tidak berada ditempat, maka laporan harus dilimpahkan kepada staf lainnya.
3)   Monitoring
PP harus memberikan kebebasan kepada PA dalam melaksanakan tugasnya untuk berfikir dan menganalisis tugas yang diberikan. Jika terjadi kesalahan PP harus bisa berperan sebagai konsultan dan memberikan solusinya.
4)  Pelaporan kemajuan tugas limpah
Sebagai perawat yang bertangung jawab terhadap asuhan keperawatan kepada pasien, maka PP harus selalu meminta laporan dari PA tentang kemajuan pasien. Secara teratur dan sesuai dengan waktu yang ditentukan, dan memberikan masukan tentang laporan yang telah disampaikan.


0 comments:

Proudly Powered by Blogger.