Welcome Guys

Pages

Send Quick Massage

Name

Email *

Message *

Tuesday, October 9, 2018

SOP PERSALINAN KALA 1

by endar  |  in KESEHATAN at  October 09, 2018

SOP PERSALINAN KALA 1
No
Langkah / Kegiatan
Deskripsi
1
Penegertian
Pelaksanaan Persalinan yang dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat hingga pembukaan serviks 10 cm.
2
Kebijakan
Keputusan Kepala Puskesmas
3
Referensi
Buku Acuhan Persalinan Normal
1
Persalinan normal 
yaitu proses pengeluaran buah kehamilan cukup bulan yang mencakup pengeluaran bayi, plasenta dan selaput ketuban, dengan presentasi kepala (posisi belakang kepala), dari rahim ibu melalui jalan lahir (baik jalan lahir lunak maupun kasar), dengan tenaga ibu sendiri (tidak ada intervensi dari luar). Dalam persalinan terdapat 4 kala persalinan.

1. kala 1 persalinan
dimulainya proses persalinan yang ditandai dengan adanya kontraksi yang teratur, adekuat dan menyebabkan perubahan pada serviks hingga mencapai pembukaan lengkap.

2
Tujuan
Sebagai Acuan Penerapan langkah-langkah dalam penatalaksanaan persalinan kala 1
3
Alat dan Bahan
1.      Persiapan alat
-          Spuit 3 cc
-          Spuit 5 cc
-          Patus Set
-          Heacting Set
-          Betadine
-          Kasa Steril
-          Handscon Steril
-          Sepatu Boat
-          Masker
-          Topi
-          Kacamata PI
-          Celemek
2.      Persiapan Bahan
-          Oksitosin & Ampul
-          Lidocain
-          Aquapro
-          Metergin 0,2 mg
4
Prosedur
1.      Persiapkan Prosedur persetujuan tindakan telah dijalankan
2.      Pastikan Kesiapan pasien sesuai prosedur persiapan, lakukan anamnesa dan pemeriksaan
3.      Anjurkan pasien suami atau keluarga menandatangani persetujuan tindakan untuk tindakan persalinan normal
4.      Observasi DJJ, nadi, dan kontraksi (his) tiap 1 jam
5.      Observasi kemajuan persalinan yaitu pembukaan serviks, penurunan kepala janin tiap 4 jam.
6.      Obcervasi tekanan darah dan suhu setiap 4 jam
7.      pasien dianjurkan untuk jalan jalan, anjurkan pasien untuk makan minum yang manis-manis
8.      Observasi tanda-tanda gejala kala II
9.      Observasi selama 8 jam jika tidak ada kemajuan kolaborasi dengan dokter
10.  Lakukan Dokumentasi
11.  Pastikan Prosedur yang dilakukan sudah sesuai dengan urutan
5
Unit Terkait
KIA, Ruang Bersalin, IGD
6
Dokumentasi Terkait
Register Kunjungan persalinan, patograf, rekam medik
7
fase kala 1 persalinan
1.      fase laten
dimulai dari awal kontraksi hingga pembukaan mendekati 4 cm kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantara 20-30 detik tidak terlalu mules.



2.      fase aktif
kontraksi di atas 3 kali dalam 10 menit lama kontraksi 40 detik atau lebih dan mules pembukaan dari 4 cm sampai lengkap (10cm) terdapat penurunan bagian terbawah janin
8
Persiapan
ruang bersalin dan asuhan bayi baru lahir perlengkapan dan obat esensial rujukan (bila diperlukan) asuhan sayang ibu dalam kala 1 upaya pencegahan infeksi yang diperlukan.
9
Asuhan Sayang Ibu
memberi dukungan emosional kepada ibu bahwa ibu harus bangga dan mensyukuri anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT dan optimis bahwa ibu bisa mendidik anak dengan baik mengatur posisi yang nyaman bagi ibu cukup asupan cairan dan nutrisi keleluasaan untuk mobilisasi, termasuk ke kamar kecil penerapan prinsip pencegahan infeksi yang sesuai.
9
Yang tidak dianjurkan
kateterisasi rutin periksa dalam berulang kali (tanpa indikasi yang jelas) mengharuskan ibu pada posisi tertentu dan membatasi mobilisasi (pergerakan) memberikan informasi yang tidak akurat atau berlawanan dengan kenyatan
10
Mengosongkan kandung kemih
memfasilitasi kemajuan persalinan memberi rasa nyaman bagi ibu mengurangi gangguan kontraksi mengurangi penyulit pada distosia bahu (bahu besar/lebar) bila dilakukan sendiri dapat mencegah terjadinya infeksi akibat trauma atau iritasi
11
Anamnesis/wawancara
identifikasi klien (biodata) gravida (kehamilan), para (persalinan), abortus (keguguran), jumlan anak yang hidup HPHT (Hari Pertama Haid yang Terakhir) taksiran persalinan
riwayat penyakit (sebelum dan selama kehamilan) termasuk alergi riwayat persalinan
12
Periksa abdomen
tinggi fundus uteri (TFU) menentukan presentasi dan letak janin menentukan penurunan bagian terbawah janin memantau denyut jantung janin (DJJ) menilai kontraksi uterus
13
Periksa dalam (PD)
tentukan konsistensi dan pendataran serviks (termasuk kondisi jalan lahir) mengukur besarnya pembukaan menilai selaput ketuban menentukan presentasi dan seberapa jauh bagian terbawah telah melalui jalan lahir menentukan denominator (petunjuk)
14
Riwayat yang harus diperhatikan
pernah bedah sesar (sectio cesarea) riwayat perdarahan berulang prematuritas  atau tidak cukup bulan ketuban pecah dini (ketuban pecah sebelum waktunya) pewarnaan mekonium cairan ketuban infeksi ante atau intrapartum hipertensi tinggi badan dibawah 140 (resiko panggul sempit)
adanya gawat janin primipara dengan bagian terbawah masih tinggi malpresentasi atau malposisi tali pusat menumbung keadaan umum jelek atau syok inersia uteri atau fase laten memanjang partus lama
15
Partograf
instrumen untuk memantau kemajuan persalinan, data untuk membuat keputusan klinik dan dokumentasi asuhan persalinan yang diberikan oleh seorang penolong persalinan.


Memberikan asuhan persalinan pada kala 1

1.      Perubahan Fisiologis Dan Psikologis Pada Kala 1
Perubahan fisiologis beberapa perubahan yang terjadi pada masa persalinan, yaitu: Tekanan Darah TD meningkat, sistolik rata-rata naik 10-20mmHg, diastolik 5-10mmHg, antara kontraks TD normal. rasa sakit, cemas, dapat meningkatkan TD Metabolisme Metabolisme karbohidrat aerob dan anaerob akan meningkat secara berangsur disebabkan oleh kecemasan dan aktivitas otot skeletal. peningkatan ini ditandai adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, kardiak output, pernafasan dan cairan yanghilang.  Suhu tubuh  suhu tubuh sedikit meningkat (tidak lebih dari 0,5-1C) karena peningkatan metabolisme terutama selama dan segera setelah persalinan. Detak Jantung Detak jantung akan meningkat cepat selama kontraksi berkaitan juga dengan peningkatan metabolisme. sedangkan antara kontraksi detak jantung mengalami peningkatan sedikit dibanding sebelum persalinan.  Pernafasan Terjadi peningkatan laju pernafasan berhubungan dengan peningkatan metabolisme. hipeventilasi yang lama dapat menyebabkan alkalosis. Perubahan pada ginjal poliuri(jumlah urin lebih dari normal) sering terjadi selama persalinan, disebabkan oleh peningkatan kardiak output, peningkatan filtrasi glomerulus dan peningkatan aliran plasma ginjal. proteinuria dianggap gejala normal selama persalinan Perubahan Gastro Intestinal (GI) motilitas lambung dan absorbsi makanan padat secara substansial berkurang banyak selama persalian. pengeluaramn getah lambung berkurang, menyebabkan aktivitas pencernaan hampir berhenti dan pengosongan lambung menjadi lambat. cairan tidak berpengaruh dan meninggalkan perut dalam tempo yang biasa. mual dan muntah sering terjadi sampai akhir kala I Perubahan Hematologi hemoglobin meningkat sampai 1,2 gram/100ml selama persalianan dan akan kembali pada tingkat seperti sebelum persalinan sehari setelah pasca persalinan kecuali pada perdarahan postpartum.

2.      Perubahan Psikologis
Perubahan psikologis pada kala I dipengaruhi oleh:
-          pengalaman sebelumnya
-          kesiapan emosi
-          persiapan menghadapi persalinan (fisik, mental, materi dsb)
-          support system
-          lingkungan
-          mekanisme koping
-          kultur
-          sikap terhadap kehamilan

masalah psikologis yang mungkin terjadi
# kecemasan menghadapi persalinan
intervensinya: kaji penyebab kecemasan, orientasikan ibu terhadap lingkungan, pantau tanda vital (tekanan darah dan nadi), ajarkan teknik2 relaksasi, pengaturan nafas untuk memfasilitasi rasa nyeri akibat kontraksi uterus
# kurang pengetahuan tentang proses persalinan
intervensinya: kaji tingkat pengetahuan, beri informasi tentang proses persalinan dan pertolongan persalinan yang akan dilakukan, informed consent
# kemampuan mengontrol diri menurun (pada kala I fase aktif)
intervensinya: berikan support emosi dan fisik, libatkan keluarga (suami) untuk selalu mendampingi selama proses persalinan berlangsung


Pengurangan Rasa Sakit (pain relief)
berdasarkan hasil penelitian, pemebrian dukungan fisik, emosional dan psikologis selama persalinan akan dapat membantu mempercepat proses persalinan dan membantu ibu memperoleh kepuasan dalam melalui proses persalinan normal.
metode mengurangi rasa nyeri yang dilakukan secara terus menerus dalam bentuk dukungan harus dipilih yang bersifat sederhana, biaya rendah, resiko renedah, membantu kemajuan persalinan, hasil kelahiran bertambah baik dan bersifat sayang ibu.

menurut Varney, pendekatan untuk  mengurangi rasa sakit dapat dilakukan dengan cara:
-          menghadirkan seseorang yang dapat memberikan dukungan selama persalinan (suami, orang tua)
-          pengaturan posisi :duduk atau setengah duduk, posisi merangkak, berjongkok atau berdiri, berbaring miring ke kiri
-          relaksasi dan pernafasan
-          istirahat dan privasi
-          penjelasan mengenai proses/kemajuan/prosedur yang akan dilakukan
-          asuhan diri
-          sentuhan
beberapa teknik dukungan untuk mengurangi rasa sakit
-          kehadiran seorang pendamping yang terus menerus, sentuhan yang nyaman, dan dorongan dari orang yang memberikan support
-          perubahan posisi dan pergerakan
-          sentuhan dan massase
-          counterpressure untuk mengurangi tegangan pada ligament
-          pijatan ganda pada pinggul
-          penekanan pada lutut
-          kompres hangat dan kompres dingin
-          berendam
-          pengeluaran suara
-          visualisasi dan pemusatan perhatian (dengan berdoa)
-          musik yang lembut dan menyenangkan ibu
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologis  ibu dan keluarga
a.       mengatur posisi
anjurkan ibu untuk mengatur posisi yang nyaman selama persalinan, anjurkan suami atau pendamping untuk membantu ibu mengatur posisi. ibu boleh berjalan, berdiri atau jongkok (membantu proses turunnya bagian terendah janin). berbaring miring (memberi rasa santai, memberi oksigenisasi yang baik ke janin, mencegah laserasi) atau merangkak(mempercepat rotasi kepala janin, peregangan minimal pada perineum, baik pada ibu yang mengeluh sakit punggung). posisi terlentang kurang dianjurkan karena dapat menyebabkan menurunnya sirkulasi darah dari ibu ke plasenta berdampak pada terjadinya hipoksia janin.
b.      pemberian cairan dan nutrisi
berikan ibu asupan makanan ringan dan minum aior sesering mungkin agar tidak terjadi dehidrasi. dehidrasi dapat memperlambat kontraksi/ kontraksi menjadi kurang efektik

Eliminasi
Buang Air Kecil (BAK)
anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara rutin setiap 2 jam sekali atau lebih sering atau jika kandung kemih penuh. anjurkan ibu untuk berkemih di kamar mandi, jangan dilakukan kateterisasi kecuali ibu tidak dapat berkemih secara normal. tindakan kateterisasi dapat menimbulkan rasa sakit dan menimbulkan resiko infeksi serta perlukaan pada kandung kemih.
kandung kemih yang penuh dapat menyebabkan:
-          memperlambat turunnya bagian terendah janin
-          menimbulkan rasa tidak nyaman
-          meningkatkan resiko perdarahan pasca persalinan akibat atonia uteri
-          mengganggu penatalaksanaan distosia bahu
-          meningkatkan resiko infeksi saluran kemih pascapersalinan

Buang Air Besar (BAB)
anjurkan ibu untuk BAB jika perlu. jika ibu ingin merasakan BAB saat fase aktif harus dipastikan apakah yang dirasakan ibu bukan disebabkan oleh tekanan pada rektum, jika ibu belum siap melahirkan diperbolehkan BAB di kamar mandi tindakan klisma tidak dianjurkan dilakukan secara rutin karena dapat meningkatkan jumlah feses yang keluar pada kala II dan dapat meningkatkan resiko infeksi.


Mencegah Infeksi
menjaga lingkungan yang bersih sangat penting untuk mewujudkan kelahiran yang bersih dan aman bagi ibu dan bayi. kepatuhan dalam menjalankan praktek2 pencegahan infeksi yang baik juga akan melindungi penolong dan keluarga dari resiko infeksi anjurkan ibu untuk mandi dan mengenakan pakaian yang bersih sebelum persalinan. anjurkan pada keluarga untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan ibu atau bayi baru lahir(BBL)
gunakan alat2 steril atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT) dan sarung tangan pada saat diperlukan dalam melakukan pertolongan persalinan.


0 comments:

Proudly Powered by Blogger.